Keistimewaan Echinacea, Bunga Warna Ungu untuk Jaga Imun Tubuh

 

Echinacia purpurea. Foto: Freepik


Echinacea purpurea adalah nama Latin untuk bunga coneflower. Telinga awam orang Indonesia mungkin belum cukup familiar dengan coneflower, karena sebutan ini memang digunakan di Amerika. Namun sekilas fisiologis Echinacea mirip dengan bunga kertas. Kelopaknya yang mekar berwarna ungu terang atau merah muda, mengelilingi bagian tengah bunga yang berwarna kemerahan. 

Echinacea purpurea terkenal akan khasiatnya sebagai pencegah infeksi yang dapat memerangi mikroba di dalam tubuh. Tak heran jika bunga cantik dari keluarga daisy ini banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal, khususnya untuk memberikan manfaat kekebalan tubuh.

Menurut Ketua PP Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia atau Peralmuni, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, "Echinacea purpurea memiliki manfaat sebagai immunomodulator, yang berarti Echinacea Purpurea dapat mengatur kerja sistem imun tubuh. Berdasarkan mekanisme kerjanya, Echinace purpurea dapat digunakan untuk pencegahan penyakit infeksi, salah satunya infeksi pada saluran pernapasan atas dan bawah," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Ayahbunda, 9 Februari 2021. 

Khasiat lain Echinacea purpurea
Ahli PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) telah mendiskusikan penggunaan Echinacea purpurea di masa pandemi melalui acara webinar Expert Meeting bertajuk “Peranan Echinacea purpurea di Pandemi Covid-19” yang digelar pada akhir 2020 lalu. 

Dari hasil diskusi tersebut, sejumlah kesimpulan diperoleh. Pertama, berdasarkan data penelitian yang ada, pemberian Echinacea purpurea berperan sebagai imunomodulator dan membawa komponen sistem imun ke level yang dibutuhkan agar tubuh siap untuk melawan infeksi. Echinacea purpurea juga tidak menyebabkan terjadinya badai sitokin (cytokine storm).

Badai sitokin merupakan reaksi berlebihan pada sistem kekebalan tubuh. Badai sitokin dianggap dapat menyebabkan kematian pada pasien Covid-19. 

Kedua, pada Covid-19 terdapat berbagai modalitas terapi yang diberikan. Echinacea purpurea dapat diberikan sebagai salah satu modalitas tersebut, yaitu sebagai terapi preventif atau pencegahan pada orang sehat ataupun terapi adjuvan dalam kasus KTG (konfirmasi tanpa gejala) dan pasien gejala ringan. 

Ketiga, dosis Echinacea purpurea yang diberikan sesuai dengan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebesar 1000mg sekali sehari, selama 8 minggu atau sampai dengan hasil swab negatif.

BPOM juga merekomendasikan kepada masyarakat, jika menggunakan Echinacea purpurea untuk menjaga daya tahan tubuh, harus yang sudah teruji klinis atau melalui penelitian ilmiah.  

Salah satu suplemen yang memiliki kandungan Echinacea purpurea dan telah teruji klinis adalah Imboost. Dijelaskan DR. Raphael Aswin Susilo Widodo, ST, MSi, Direktur PT SOHO Industri Pharmasi, Imboost merupakan produk yang mengatur sistem imun tetap pada level optimal. Imboost juga mengandung ekstrak Echinacea purpurea dan zinc picolinate

“Terdapat juga Imboost Force yang mempunyai kekuatan lebih dalam immunomodulator, karena terdapat tambahan kandungan Blackberry extract yang dapat membantu menghambat replikasi virus serta menstimulasi peningkatan sistem daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan produksi monosit, yaitu bagian darah putih yang berperan dalam sistem daya tahan tubuh, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan bagi orang yang sudah sakit karena terinfeksi virus,” paparnya.


ALI

 



Artikel Rekomendasi