Langkah Meminimalisir Klaster Keluarga

 

Foto: freepik

Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan ada 581 klaster keluarga atau sebesar 45% dari total kasus positif COVID-19 pada periode 1-7 Februari 2021. Sementara itu, persentase klaster keluarga di Surabaya dari data tracing 10-17 Januari 2021 mencapai 28%. Klaster keluarga juga dilaporkan semakin meningkat di kota-kota besar lain seperti Depok, Tangerang Selatan, Bogor, Yogyakarta, maupun Provinsi Bali.
 
Mengutip penelitian di Wuhan, Cina yang dipublikasikan oleh Pandemic Talks, sebuah platform info dan data COVID-19 di Indonesia dalam kontennya, setiap satu orang terkena COVID-19 memiliki kemungkinan 15,6% untuk menularkan ke anggota keluarga lain di dalam satu rumah. Sebelumnya, Pandemic Talks juga pernah mengutip Forbes (Mei 2020) bahwa 66% dari 1200 warga New York yang dirawat di rumah sakit lantaran infeksi COVID-19 tertular dari rumah tangganya sendiri. Pasien kebanyakan tinggal bersama keluarga yang sering keluar rumah dengan berbagai alasan.
 
Lalu bagaimana cara meminimalisir risiko klaster keluarga?
  • Sebanyak mungkin kurangi mobilitas seluruh anggota keluarga.
  • Berpergian bila diperlukan saja. Sehingga, Anda perlu membuat jadwal ke luar rumah, misalnya untuk belanja yang efisien.
  • Batasi anak-anak main di luar rumah dengan teman-temannya.
  • Hindari aktivitas sosial seperti arisan, kumpul dengan tetangga, rapat warga RT, atau olah raga bersama di dalam ruangan.
  • Tidak menerima tamu, apalagi menginap.
  • Hindari acara kumpul keluarga dan alihkan ke silaturahmi online saja.
  • Tahan untuk tidak berjalan-jalan atau pergi liburan ke tempat yang ramai.
  • Sediakan kamar terpisah untuk anggota keluarga yang harus bekerja atau berkegiatan di luar rumah. Batasi juga interaksinya dengan anggota keluarga lain yang rentan, misalnya yang sudah berusia lanjut atau memiliki komorbid.
  • Jika merasakan gejala COVID-19, segera memeriksakan diri.
  • Jika ada anggota keluarga yang positif COVID-19, maka isolasi sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan atau di tempat isolasi yang sudah disediakan pemerintah. Sebab, isolasi mandiri yang dilakukan secara tidak tepat malah memperbesar risiko penularan ke anggota keluarga yang lain.
 
Baca juga:

Klaster Keluarga Meningkat

LELA LATIFA
FOTO: FREEPIK

 
 

 



Artikel Rekomendasi