Malaria Resistan Menyebar di Asia Tenggara

 




Foto: Pixabay


Dilansir dari BBC.com, para peneliti dari Inggris dan Thailand mengungkapkan bahwa parasit plasmodium dari penyakit malaria yang kebal terhadap obat-obatan dengan cepat menyebar di Asia Tenggara. Parasit telah berpindah dari Kamboja ke Laos, Thailand, serta Vietnam dengan catatan setengah dari pasien malaria tersebut tidak bisa disembuhkan menggunakan terapi standar. Oleh karena itu, muncul kekhawatiran apakah mungkin resistansi obat ini dapat menyebar ke Afrika sehingga penyakit yang lebih menakutkan akan muncul?

"Parasit resistan ini mampu menginvasi wilayah baru dan memperoleh sifat genetik baru. Hal ini meningkatkan prospek mengerikan yang bisa menyebar ke Afrika, di mana sebagian besar kasus malaria terjadi, seperti kasus chloroquine pada 1980an yang berkontribusi pada jutaan kematian," ungkap Prof. Olivo Miotto, dari Wellcome Sanger Institute dan University of Oxford.

Meski parasit resistan terhadap obat malaria dan dapat menyebar, tetapi belum tentu menjadi ancaman global. Ternyata setiap tahun ada sekitar 219 juta kasus malaria di seluruh dunia. Tanpa perawatan, parasit dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kegagalan organ. FYI, malaria dapat membunuh sekitar 435.000 orang setiap tahunnya—kebanyakan adalah anak-anak di bawah usia lima tahun!

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran? Malaria umumnya diobati menggunakan kombinasi obat artemisinin dan piperaquine. Namun, jika tidak sukses maka ada obat-obatan alternatif yang bisa digunakan sebagai gantinya. Itu bisa termasuk menggunakan obat yang berbeda dikombinasikan dengan artemisinin, atau menggunakan kombinasi tiga obat untuk mengatasi resistansi.

"Dengan penyebaran dan intensifikasi resistensi, temuan kami menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengadopsi pengobatan alternatif," jelas Prof. Tran Tinh Hien dari Unit Penelitian Klinis Universitas Oxford di Vietnam.

Waspadai gejala malaria di antaranya siklus perasaan dingin dan menggigil diikuti oleh suhu tinggi dengan keringat berat agar mendapatkan penanganan tepat. Mengatasi penyakit ini lebih dari sekadar memilih perawatan yang tepat setelah gigitan infeksi parasit malaria. Penting juga mengendalikan populasi nyamuk Anopheles betina di daerah tropis agar tidak menyebarkan penyakit. Selain menjaga lingkungan tempat tinggal selalu bersih, Anda bisa membiasakan anak-anak tidur menggunakan baju berlengan panjang dan celana panjang, memakai tempat tidur berkelambu, atau mengoleskan krim anti-nyamuk.

 
ALICE LARASATI
 

Baca juga:
Bahaya Endemis Malaria
Tips Mencegah Penyakit Malaria

 



Artikel Rekomendasi