Manfaat Temulawak: Tangkal Virus hingga Membantu Kecerdasan Anak

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Kita semua tahu sudah sering mendengar bahwa imunitas atau daya tahan merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan tubuh dari infeksi virus Covid-19. Agar tidak tertular virus tersebut, setiap orang baik dewasa maupun anak-anak hendaknya memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Salah satunya dengan menjaga pola makan dan memperoleh nutrisi dari gizi seimbang. 

Di bulan Ramadan yang terjadi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, daya tahan tubuh juga harus semakin diperhatikan. Mengingat umat muslim menjalankan ibadah puasa pada bulan ini. Jangan sampai tubuh menjadi lemah karena asupan yang kurang terjaga, sehingga mudah kena penyakit. 

Menurut dokter spesialis paru Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), saat berpuasa di tengah pandemi, siapa pun harus tetap waspada terhadap potensi penularan virus Covid-19.

"Pada saat puasa di masa Covid-19, orang tetap harus waspada terhadap penularan penyakit, sehingga dari segi ibadah, sekarang juga dibatasi. Jadi, kita memang harus lebih meningkatkan lagi daya tahan tubuh," kata Dr.  Erlina.

Virus Covid-19 harus dilawan dengan daya tahan tubuh yang kuat. Daya tahan tubuh yang kuat dapat diperoleh dari nutrisi yang baik. Tanpa nutrisi yang memadai, daya tahan tubuh sulit untuk berfungsi dengan optimal.

"Kita tidak tahu apakah makanan kita ini seimbang atau tidak. Kalau vitamin biasanya kita dapat dari sayur dan buah-buahan. Namun kadang anak-anak tidak suka makan sayur. Nah, mungkin ada baiknya diberikan juga multivitamin atau suplemen," kata Dr. Erlina dalam keterangan pers, Senin, 18 Mei 2020. 
 
Foto ilustrasi (Freepik)


Dr. Inggrid Tania, M.Si,  Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mengatakan, untuk meningkatkan dan memelihara daya tahan tubuh upayanya harus holistik. Misal, tidur yang cukup, istirahat yang cukup, makan yang bergizi seimbang, sebisa mungkin hindari stres, air putih yang cukup. Itu sudah menjadi keharusan. 

"Ketika memang kebutuhannya mengharuskan kita perlu suplemen, maka konsumsilah suplemen itu sesuai dengan kebutuhan. Ketika kita harus konsumsi setiap hari, kita bisa mengonsumsinya setiap hari, tetapi tetap dibarengi dengan upaya lain yang mampu menjaga dan meningkatkan sistem imun, seperti minum air putih cukup, istirahat cukup, dan sebagainya. Artinya, mengonsumsi suplemen itu bukan satu-satunya, tetapi sebagai salah satu upaya," kata Dr. Inggrid.

Dr. Inggrid memberikan contoh asupan dari curcumin yang terkandung dalam temulawak. Khasiatnya, yakni sebagai zat bioaktif  yang memiliki sifat-sifat antioksidan, anti-inflamasi, imunomodulator. Sifat-sifat itu bermanfaat pada berbagai kondisi kesehatan maupun kondisi yang patologis. Termasuk saat pandemi ini. Penelitian-penelitian yang sudah ada juga menunjukkan bahwa curcumin memiliki sifat anti-virus. 

"Kalau Covid-19 kan infeksi virus. Karena infeksi virus ini sifatnya self limiting deases, jadi sangat tergantung pada sistem imun kita," kata Dr. Inggrid.

Selain orang dewasa, pemberian cucurmin juga bisa diberikan pada anak-anak. Campuran curcumin atau esktrak temulawak di dalam multivitamin bersifat sinergis. Artinya, selain ada sifat immunomodulator, curcumin memberikan manfaat lain bagi anak-anak, misalnya memperbaiki nafsu makan dan membantu pertumbuhan.

Dokter ahli tumbuh kembang dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K) mengatakan, infeksi virus pada anak, baik virus Covid-19 maupun virus yang lain, berisiko terhadap tumbuh kembangnya. Dampak proses infeksi pada tumbuh kembang anak sifatnya jangka panjang. Pada anak di bawah enam tahun,  dapat mengganggu tumbuh kembang dasar, yakni kemampuan motorik, kemampuan bicara bahasa, dan kemampuan personal kemandirian. Sedangkan pada anak usia di atas enam tahun, proses infeksi pada usia awal, dapat mengganggu tumbuh kembangnya dalam aspek perilaku dan kecerdasan. 

"Pada anak-anak, meningkatkan daya tahan tubuh bukan hanya agar mencegah virus itu tidak masuk, tetapi daya tahan tubuh juga harus bisa digunakan untuk menimbulkan energi yang dipakai untuk perkembangan otaknya," kata dokter yang biasa disapa dr. Wawan ini.

Untuk menjaga daya tahan tubuh, DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si, VP Research and Development SOHO Global Health menganjurkan masyarakat untuk menggunakan temulawak yang telah diekstrak. Penggunaan temulawak yang telah diekstrak menurut DR. Aswin lebih efektif menjaga kesehatan tubuh karena kadar curcuminnya lebih terukur sehingga sesuai dengan kebutuhan tubuh. 
 


"Untuk mendapatkan ekstrak curcumin 20 mg diperlukan 7500 mg temulawak segar, sehingga produk Curcuma FCT sangat simpel dan nyaman digunakan pasien tanpa harus repot membuat rebusan,” ungkap DR. Aswin. Produk Unggulan SOHO yang berbasis temulawak adalah Curcuma FCT, Curcuma tablet dan dan Curcuma Plus. Untuk Anak, Curcuma Plus tersedia dalam bentuk vitamin sirup dan tablet dan juga susu pertumbuhan. Untuk dewasa ada Curcuma FCT dalam bentuk tablet. 


ALI

 


Topic

#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome



Artikel Rekomendasi