Orang Tanpa Gejala Tak Sebarkan Covid-19, WHO Dinilai Membingungkan

 



Selama berbulan-bulan kita memperoleh edukasi untuk menjalankan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus Covid-19. Orang yang terlihat sehat dan tidak memiliki gejala terinfeksi pun wajib mempraktikkan protokol kesehatan tersebut. Karena, meski tidak ada tanda-tanda ia memiliki virus, orang tanpa gejala (OTG) juga dikatakan tetap berpotensi menularkan virus ke orang lain. Dengan kata lain, mereka para OTG itu, adalah 'penyebar virus dalam diam'.

Namun baru-baru ini, informasi tersebut sepertinya dimentahkan oleh pernyataan seorang ahli epidemiologi penyakit menular di Pusat Kesehatan Global Institut Pasteur - Maria Van Kerkhove. Maria yang juga seorang konsultan teknis untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini mengatakan di sebuah konferensi pers pada Senin, 8 Juni 2020, bahwa transmisi tanpa gejala Covid-19 sangat jarang terjadi. 

Setelah kabar itu beredar, banyak orang kemudian merasa lebih lega. Mereka menganggap ini berita gembira karena berarti masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, dan protokol kesehatan juga semestinya tidak perlu terlalu ketat. 

 


Akan tetapi, menurut laporan Vox.com, Kamis 11 Juni 2020, reaksi dari beberapa pakar kesehatan justru sebaliknya. Mereka merasa kesal terhadap pernyataan Maria van Kerkhove, karena dinilai sebagai informasi yang menyesatkan. "Sebuah informasi dari @CNBC yang menyesatkan tentang pernyataan WHO. Ini sepertinya mengesankan bahwa orang tanpa gejala tidak menyebarkan Covid-19. Apakah ini berarti orang-orang yang berbelanja, pelajar, pengunjuk rasa, dan lainnya, tidak perlu memakai masker dan jaga jarak?" cuit Carl T. Bergstrom seorang profesor biologi, di Twitter. 
 


Keesokan harinya pada hari Selasa, Van Kerkhove kembali berbicara kepada pers untuk menjawab beberapa komentar dan menjelaskan apa maksud pernyataannya. "Saya tidak bermaksud menyampaikan kebijakan WHO atau semacamnya," katanya. "Kita semua tahu bahwa orang-orang yang asimptomatik atau orang-orang yang tidak memiliki gejala dapat menularkan virus."

Van Kerkhove mengatakan dia telah mereferensikan pracetak studi yang belum ditinjau oleh rekan - dan menambahkan, "Saya pikir itu adalah kesalahpahaman untuk menyatakan transmisi asimptomatik secara global sangat jarang."

Bagaimana pun pernyataan Van Kerkhove dinilai membingungkan dan berpotensi menyesatkan masyarakat. Beberapa ahli kesehatan masyarakat juga merasa tidak puas. Sebagian meragukan apakah pernyataan WHO dapat dipercaya sepenuhnya. Andy Slavitt, mantan administrator pelaksana dari Pusat Layanan Medicare dan Medicaid, mencuit, "Ini adalah kesalahan sehingga saya tidak yakin bagaimana atau apakah pernyataan WHO dapat dikutip sekarang."

Catatan mengenai asimptomatik, yaitu orang yang telah terpapar dan terinfeksi tetapi tidak pernah mengalami gejala. Presimtomatik merujuk kepada orang yang telah terpapar penyakit dan terinfeksi tetapi belum menunjukkan gejala.

Sebagai langkah aman saat ini, kita sebaiknya tetap mengikuti anjuran dari Kementerian Kesehatan mengenai penerapan protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan mengenakan masker setiap keluar rumah.

ALI

 


Topic

#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome



Artikel Rekomendasi