Pandemi Belum Selesai, Anak-anak Sudah ke Mall

 

foto: shutterstock


Pemandangan yang tidak aneh lagi setiap weekend di hampir semua mall se Jabodetabek, balita diajak jalan-jalan ke mal. Tempat bermain sudah dibuka, restoran juga sudah menerima pelanggan untuk makan di tempat.
 
Pemerintah telah melonggarkan aktivitas masyarakat karena menurunnya angka Covid-19. Anak berusia 12 tahun diizinkan untuk beraktivitas di tempat umum. Sebanyak 80 mal sudah diizinkan kembali dibuka.
 
Aplikasi peduli lindungi digunakan oleh orang dewasa dan remaja yang telah mendapat vaksinasi, untuk mendapatkan izin berada di tempat umum. Anak-anak yang lebih kecil diizinkan dengan pendampingan orang tua.
 
Beberapa hal ini adalah alasan anak tidak perlu diajak ke mal:
 
Daya tahan tubuh
Anak-anak harus dijaga daya tahan tubuhnya. Memberi makan dengan baik secara teratur dan memberinya istirahat cukup adalah cara menjaga daya tahan tubuh anak. Menjaga daya tahan tubuh anak sangat penting karena anak juga dapat tertular covid-19 dan dapat menularkan pada orang lain. Anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak diwajibkan mengenakan masker karena anak belum bisa mengontrol diri seperti membuka sendiri maskernya ketika kesulitan bernapas.
 
Tidak dapat menjaga jarak aman
Protokol kesehatan yang dapat diberlakukan kepada anak-anak kecil di bawah usia 2 tahun adalah mencuci tangan dan menjaga jarak aman dengan orang lain. Menjaga jarak aman dan mengurangi bepergian sangat tergantung orang tua. Mal yang penuh sesak, antrean di kasir yang tidak dipatuhi, adalah pemandangan lazim akhir-akhir ini.
 
Balita belum diberi vaksin covid-19
Belum ada vaksin covid-19 yang dapat diberikan kepada anak di bawah usia 12 tahun. Penelitian belum selesai. Hampir semua penyakit infeksi dapat dicegah keparahannya dengan pemberian vaksin. Tetapi untuk covid-19 belum ada vaksin untuk anak-anak.
 
Herd immunity
Yang dimaksud dengan herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit infeksi tertentu. Kelompok orang yang kebal ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi orang yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
 
Jika 80% dari populasi/penduduk suatu wilayah sudah kebal terhadap suatu virus, berarti setiap empat atau lima orang bertemu seorang dengan penyakit itu, tidak akan tertular dan tidak akan menularkannya pada orang lain. Tergantung seberapa menularnya penyakit, 70 hingga 90 persen populasi membutuhkan kekebalan untuk mendapatkan kekebalan kelompok.
 
Di Indonesia saat ini vaksin covid-19 belum mencapai angka minimal 50-90 persen, sehingga dampak herd immunity corona akan terasa lebih berat karena masih banyak kelompok masyarakat yang menolak pemberian vaksin covid-19. Selain varian delta, varian lain bermunculan, yang belum tentu dapat dicegah dengan vaksinasi yang pernah diberikan. (IR)

 

 



Artikel Rekomendasi