Satu dari Delapan Pasien Covid-19 Adalah Anak-anak

 

 
foto: shutterstock


Angka infeksi dan kematian anak usia 0 sampai 18 tahun meningkat, sejalan dengan melonjaknya angka kasus secara umum. Demikian berita yang ditulis oleh BBC.
 
Kalau masih ada masyarakat yang meragukan nyata tidaknya covid-19, mari kita simak data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlah anak yang terinfeksi.
 
Usia 0 -5 tahun sebanyak 2,9%
Usia 6-18 tahun sebanyak 9,6%
Total 12,5%
 
Ketua IDAI, Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI, dalam sebuah konferensi pers menyebut, angka kematian anak-anak sebesar 3 - 5% tergolong tertinggi di seluruh dunia. 
 
“Hidup kita untuk apa bila bukan untuk anak? Jaga anak kita! Jangan sampai anak kita ada yang sakit.” Demikian seruan Aman.
 
Tak berlebihan bila Aman menyerukan hal ini. Orang tua memegang peran penting dalam kasus ini. Mengajak anak-anak berlibur, mengajak anak jalan-jalan ke mal atau tempat-tempat wisata, akan meningkatkan risiko anak-anak terinfeksi.
 
Tingginya angka infeksi pada anak-anak, mengurungkan rencana pemerintah untuk membuka sekolah secara PTM. Paud yang selama ini telah melakukan kegiatan secara ofline, dihimbau untuk kembali melakukan proses belajar mengajar secara daring.
 
Untuk menekan bertambahnya penularan pada anak-anak, IDAI mengeluarkan aturan:


- Segala kegiatan yang melibatkan anak usia 0-18 tahun tetap dilaksanakan secara daring dengan didampingi orang tua.

- Hindari membawa anak ke luar rumah kecuali bila benar-benar dalam kondisi terdesak. Bila terpaksa keluar rumah, pastikan mematuhi protokol kesehatan.

- Lengkapi imunisasi rutin anak, baik imunisasi dasar maupun tambahan untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya lainnya.

 
Imma Rachmani

Baca:
Seberapa Aman Makan di Luar Saat Pandemi?

 
 

 



Artikel Rekomendasi