Seks Setelah Melahirkan, Ini 5 Hal Penting yang Perlu Bunda Tahu

 

Ilustrasi seks setelah melahirkan. Foto: Freepik
Masa-masa awal setelah melahirkan, ada banyak hal yang menuntut Bunda untuk cepat beradaptasi. Mulai dari menyesuaikan diri dengan peran sebagai ibu bagi bayi, sekaligus menjaga romantisisme dengan suami. 

Hal tersebut tentunya tak terlepas dari kehidupan seks. Memang, tubuh ibu diberi waktu untuk 'beristirahat' dari aktivitas seks yang ditandai dengan nifas. Dan, ketika nifas sudah berakhir (biasanya setelah 6 minggu), maka itu artinya Anda boleh kembali berhubungan seks. 

Namun, menjalani seks setelah bersalin tentu berbeda. Karena organ reproduksi ibu baru saja bekerja keras melahirkan bayi dan memerlukan waktu untuk pemulihan.

Dikutip dari Women's Health, menurut dokter kandungan dan pakar kesehatan wanita, Dr. Jessica Shepherd, area sensitif perempuan mengalami trauma pasca bersalin. Sehingga, ia menyarankan supaya perempuan menjalani perawatan, baik secara fisik maupun mental. 

"Ini adalah area yang sangat sensitif yang mengalami trauma - meskipun itu adalah trauma yang baik," kata Jessica.

"Kami ingin memastikan bahwa dia (para perempuan) merawat dirinya secara mental dan fisik. Anda perlu waktu untuk pemulihan sebelum berbicara tentang aktivitas seks," tambahnya. 

Ada beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait seks setelah bersalin. 

Mungkin sedikit sakit
Baik itu bersalin normal maupun sesar, dua-duanya memberi dampak yang signifikan bagi tubuh Bunda. Luka bekas jahitan di vagina atau di perut bisa menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seks

Meski sedikit sakit, Jessica mengungkapkan bahwa intensitas rasa sakitnya itu masih bisa ditolerir. Artinya tidak sampai membuat Bunda sama sekali tidak merasakan kenikmatan. Tapi jika justru kesakitan hebat yang Bunda alami, seharusnya langsung dikonsultasikan dengan dokter. 

"Seharusnya tidak pernah begitu menyakitkan yang sampai membuat Anda harus berhenti atau tidak merasakan kesenangan sama sekali," kata Jessica. 

Kemungkinan keluar bercak
Setelah masa nifas berakhir, artinya perdarahan pun berakhir. Namun ketika Bunda mulai berhubungan intim, bisa jadi masih akan muncul bercak berwarna kecokelatan. 

Menurut Jessica, kondisi tersebut adalah hal yang normal. Tetapi, apabila terjadi perdarahan kembali dan warnanya merah terang, Bunda perlu waspada. Terlebih jika disertai keluarnya cairan berbau. Karena ini bisa jadi tanda-tanda infeksi. 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Berhubungan Seks Setelah Melahirkan

Penetrasi terasa berbeda
Wajar jika Bunda merasa gugup saat berhubungan intim di masa-masa pasca-persalinan. Hal ini biasanya disebabkan oleh rasa sakit dan juga khawatir tentang elastisitas vagina yang memengaruhi kepuasan seks.

Menurut Jessica, elastisitas vagina akan pulih seiring berjalannya waktu. Perempuan bisa kembali merasakan sensasi kepuasan seks yang sama dengan sebelum melahirkan, setelah tiga hingga enam bulan pasca-bersalin. 

"Elastisitas vagina sangat mengesankan. Ini akan kembali ke bentuk dan karakteristik normal, tetapi itu bisa memakan waktu," kata Jessica. 

Tak bergairah pada hubungan seks
Melahirkan bayi adalah sebuah transisi besar dalam hidup perempuan, baik secara fisik maupun emosional. Adanya perubahan tubuh sekaligus faktor hormonal kerap menyebabkan ibu merasa depresi, yang pada akhirnya membuat ibu tak cukup tertarik melakukan hubungan seks

Jika itu yang terjadi, Jessica menyarankan supaya ibu melakukan komunikasi terbuka dengan pasangan. Ungkapkan apa yang Anda alami. Suami mungkin akan bersedia menunggu hingga Anda merasa benar-benar siap. 

Namun, apabila hal ini berlangsung lama, Anda bisa mencoba sesi terapi seks dengan dokter. 

Semua akan kembali normal
Kehidupan seks Anda dengan pasangan kemungkinan akan benar-benar kembali normal dalam waktu kurang lebih satu tahun, terlepas dari apakah Anda menjalani operasi sesar atau persalinan melalui vagina.

Baca juga: 7 Fakta Seks Setelah Melahirkan yang Mungkin Belum Pernah Anda Dengar


(Alika Rukhan)

 



Artikel Rekomendasi