Strategi Mengatur Keuangan 2022: Jangan Lupa Investasi

 

Foto: shutterstock


Sebelum bunda mengatur strategi keuangan, penting menyamakan persepsi dengan suami, apa makna uang dan bagaimana mengelolanya. Karena ketika sudah berumah tangga, bukan lagi ‘uang aku’ - ‘uang kamu’, ‘tetapi uang kita’.

 

Selain menyamakan persepsi, prinsip mengatur keuangan keluarga itu adalah kejujuran. Suami dan istri harus saling tahu besarnya pendapatan masing-masing. “Ada yang sudah sampai 10 tahun menikah istri tidak tahu berapa pendapatan suami. Dikasihnya berapa ya digunakan saja, kalau kurang istri mencari sendiri. Ini berpotensi memicu keributan di rumah tangga,” papar Rista Zwestika, CFP, Head Advisory & Financial Planning Finansialku.com dalam acara AKADEMI KELUARGAKU Instagram live di @ayahbunda_.

 

Prinsip yang ketiga adalah memiliki tujuan keuangan bersama. Apa saja tujuan keuangannya, harus dibahas bersama karena kebanyakan keluarga, bunda dan ayah punya tujuan yang berbeda. Menentukan tujuan keuangan harus dibahas dan direncanakan.

 

Tip mengatur trategi keuangan agar tidak berantakan: 

Hitung pendapatan (pendapatan bulanan bersama atau single income). Berapa pun besarnya, harus disyukuri karena punya pendapatan dan sehat. Banyak orang tidak punya pendapatan tetapi sakit-sakitan sehingga tetap harus mengeluarkan biaya perawatan.

 

Atur besarnya pengeluaran tiap bulan atau cash flow berdasarkan skala prioritas; wajib, butuh, ingin. 

 

Buat pos dana darurat karena ini penting untuk jaga-jaga kalau salah satu kehilangan pekerjaan, atau pendapatan berkurang. Kalau tidak punya perlindungan, dana darurat dapat untuk biaya rumah sakit bila ada anggota keluarga yang sakit. Cara menyisihkan dana darurat:

- Single: 6 kali pengeluaran

- Berumah tangga tanpa anak: 9 kali pengeluaran

- Berumah tangga dengan anak: 12 kali pengeluaran. 

 

Atur utang konsumtif dan utang produktif yang besarnya tidak lebih dari 30%. Kalau lebih tujuan keuangan bisa terganggu.

 

Mitigasi risiko dalam bentuk asuransi bisa asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis. Ibarat membangun rumah, fondasi keuangan keluarga harus kuat. 

 

Investasi. Kalau tidak bisa, coba kurangi pengeluaran. Bila tetap tidak bisa, jangan sedih. Saat ini tidak investasi.  Tapi cobalah memperbesar pendapatan. Pendapatan tambahan ini bisa untuk mengisi bagian yang belum ada. Misalnya dimasukkan ke dana darurat, atau kalau semua sudah ada posnya, tambahan pendapatan bisa diinvestasikan. 

 

Untuk bunda yang baru memulai investasi, pelajari sebanyak-banyaknya produk investasi. Sambil belajar, praktekkan. Bila masih pemula, pilih investasi yang paling aman. Bukan kripto atau saham. Pilih investasi sesuai tujuan keuangan: jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. 

IR

Simak Instagram TV di @ayahbunda_
Baca juga: Investasi Orang Tua Baru

 

 



Artikel Rekomendasi