10 Cara Menjaga Kesehatan Mental Keluarga

 

Foto: shutterstock

“Kenakan masker oksigen Anda sebelum Anda menolong anak”. Ya, ini instruksi keselamatan di dalam penerbangan. Berlaku di darat juga.
 
Jujur, selama pandemi ini, bagaimana perasaan Anda? Cemas, galau, tegang, semua campur aduk. Bagai tak ada ujungnya, kita hanya bisa menebak-nebak.
 
Ketenangan dan kesehatan mental keluarga Anda sangat tergantung pada Anda, bunda dan ayah. Ciptakan ketenangan, jangan sebarkan kecemasan di dalam keluarga.  Tenangkan diri Anda, jaga keseimbangan mental Anda. Ini 10 caranya:
 

1. Tetap terhubung dengan teman atau saudara. Pastikan relasi Anda sehat, tidak berteman dengan toxic friend yang hoby menyebar hoax di bidang kesehatan. Tetap berkontak dengan mereka lewat video call, Whatsapp call grup, dan cara apa pun agar Anda tetap gembira.

2. Ungkapkan kekhawatiran Anda, karena rasa khawatir itu wajar muncul. Menyangkal perasaan tidak akan membuat Anda lebih sehat.

3. Dukung dan bantu orang lain. Dengan memberi dukungan dan bantuan, Anda akan  terhubung dengan banyak orang, dan Anda akan menemukan makna hidup Anda.

4.Selalu siap, mengakses berita dari pemerintah melalui satgas covid, kementriann kesehatan dan organisasi profesi lainnya. Dengan demikan Anda mudah menangkal berita bohong soal kesehatan.

5. Perhatikan kesehatan tubuh kita sendiri. Kondisi fisik kita berpengaruh terhadap perasaan kita. Dalam kondisi seperti sekarang, sangat mudah bagi kita untuk melakukan hal-hal tidak sehat seperti rebahan atau kurang gerak, tapi makan makanan tinggi kalori. Bergeraklah meski di rumah saja, jogging atau bersepeda seputar perumahan dengan tetap menjalani prokes.

6. Saring informasi yang masuk, jangan semua dipercaya. Batasi akses ke sosial media dan situs berita yang gemar menayangkan hoax.

7. Tetap mengatasi perasaan. Tetap fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan. Misalnya dengan siapa Anda bicara, dari mana dan berapa sering Anda mendapat informasi tentang pandemi dan perkembangan covid-19. Memikirkan hal-hal di luar kendali Anda malah membuat Anda semakin cemas. Jangan pikirkan kapan pandemi berakhir.

8. Lakukan sesuatu yang Anda nikmati, misalnya merajut atau berkebun ketika Anda selesai dengan pekerjaan kantor. Atau membuat makanan yang dapat disimpan di dalam freezer misalnya.

9. Fokus pada hari ini dan sekarang. Jangan berangan-angan kelak kalau selesai pandemi mau ini-itu- dan sebagainya. Apalagi menyesali kenapa ada pandemi. Itu semua di luar kendali Anda, fokus pada masa sekarang. Lakukan mindful breathing, atau relaksasi.

10. Penuhi kebutuhan tidur. Coronasomnia dialami banyak orang. Kurangnya aktivitas membuat kita sulit tidur. Agar tidur nyenyak, hindari screen time dan minum minuman ber kafein sebelum tidur.

 Imma Rachmani
 

 
 
 

 



Artikel Rekomendasi