5 Cara Tetap Mesra Meski Mengasuh Anak Penuh Tantangan

 

Foto: shutterstock


Penyesuaian besar menjadi ibu baru kerap membuat para ibu kebingungan. Menjaga relasi dengan psangannya, juga perasaan tentang dirinya sendiri. 

 

Menjadi ibu baru sungguh sangat sulit, sesiap apa pun Anda. Mengasuh dan merawat bayi membawa Anda pada siklus yang sama selama berbulan-bulan; memandikan bayi, menyusui, menidurkan, mengganti popoknya. Rasanya ada yang berbeda dengan relasi Anda dengan pasangan. Coba tip dari Whitney Casares, dokter yang menulis di mbg.com ini.

 

1. Tunjuk pemimpin yang menjadi penenang. Suami adalah penenang. Jika Anda menyusui, Anda punya pekerjaan full time yang membutuhkan istirahat, minuman, dan kesabaran untuk belajar dan sempurna. Anda kepala pemberi makan. Anda harus menjalankan fungsi Anda sebagai pemberi makan, sementara suami harus pada fungsinya sebagai penenang. Sehingga Anda dapat menjalankan misi Anda, yaitu memberi makan bayi. 


2. Sadari bahwa Anda bukan tukang sulap. “Ketika bayi saya yang berusia 6 minggu rewel dan saya harus menyusuinya, mengayun-ayun, dan menenangkannya selama berjam-jam tanpa hasil, saya butuh sepasang tangan yang lain untuk memberi saya istirahat.  Saya butuh orang lain untuk mengambil alih sebentar saja,” kata Whitney. Minta bantuan itu butuh belajar.  Terutama pada titik terlemah kita, kita harus minta bantuan. Jangan pernah takut minta bantuan.


3. Rayakan perbedaan. Terimalah bahwa Anda dan pasangan adalah orang tua yang berbeda. Anda mungkin sudah melakukan banyak hal dengan cara yang berbeda; perbedaan itu belum tampak, tapi akan segera terlihat. Anda akan mencoba untuk bekerja sama dan menciptakan konsistensi untuk bayi dan ide-ide Anda tentang cara terbaik untuk melakukannya secara berbeda. Mungkin Anda suka botol yang lain, berpiiir mainan tertentu lebih baik dari yang lain. Anda bisa punyapendapat berbeda untuk memilih botol dan mainan.


4. Mengenali kekuatan dan kelemahan masing-masing. Mengasuh anak adalah keseimbangan antara tugas dan tanggung jawab. Salah satu pasangan mungkin punya lebih banyak keterampilan atau kesabaran. Tak perlu membanding-bandingkan kontribusi masing-masing, cari tahu kekuatan masing-masing. Kita semua punya hal-hal yang luar biasa yang dibawa untuk bersama-sama mengasuh anak. Kalau Anda mengatasi segala sesuatu dengan kekuatan-kekuatan yang Anda miliki, Anda akan menjadi tim yang kuat.


5. Dorong pasangan Anda untuk terlibat sejak awal. Selama ini kita membicarakan soal pemberdayaan perempuan di dunia kerja dan ingin membuat ibu modern. Kita lupa mendidik pria tentang cara mengubah perspektif mereka tentang peran sebagai ayah modern. Yaitu ayah yang punya paradigma pengasuhan baru.

(IR)

Baca juga
3 Cara Kuno Mengasuh Anak
Mengasuh Anak Sadar Lingkungan
Kesehatan Mental Ayah Modal Penting Mengasuh Anak

 



Artikel Rekomendasi