Bonding Kakek Nenek dan Cucu, Keuntungan Anak

 


Anak-anak kita suka sekali  mengingat masa kecilnya diasuh oleh kakek atau neneknya.
 
“Aku kangen opa,” kata anak perempuan saya yang sudah beranjak remaja. “Apa yang paling kamu rindukan dari opa?” Tanya saya. Saya kaget sekaligus terharu mendengar jawabnya.
 
“Opa punya banyak cerita tentang masa kecil dan masa mudanya. Waktu sekolah di sekolahan Belanda, waktu jadi tantara pelajar. Banyaklah pokoknya. Waktu aku belum sekolah, opa cerita tentang sekolah itu apa. Katanya, sekolah itu tempat paling bagus untuk anak-anak. Aku nggak boleh takut sekolah. Terus, waktu aku sudah sekolah, PR matematikaku banyak banget. Aku nangis, karena aku belum buat PR. Ibu pulangnya malam, ayah juga nggak pernah tanya tentang PRku. Waktu aku  nangis, opa tanya kenapa. Aku bilang, aku nggak bisa ngerjain PRku. Lalu opa bantu aku sampai PRku selesai. Setelah itu opa bilang, aku harus makan dulu sebelum tidur. Kalau tidur perut kosong, nanti mimpinya makan. Besok paginya perut kembung. Itu sebabnya waktu opa meninggal, aku sedihnya lama.”
 
Kita tidak pernah menduga, bahwa anak-anak kita punya bonding yang kuat dengan sosok kakek neneknya. Kita sering merasa khawatir orang tua kita menghancurkan disiplin yang sudah kita bangun susah payah pada anak-anak kita.
 
Dr. Arthur Kornhaber, penulis The Grandparent Guide  mengatakan bahwa cucu dan kakek nenek selalu saling memberi perhatian, punya cinta tak bersyarat dan kegembiraan bersama.
 
Manfaatnya bagi Cucu
Para ahli perkembangan mengatakan bahwa relasi yang sehat antara kakek nenek dan cucunya memiliki manfaat fisik, spiritual dan emosional.  Kakek nenek membantu anak memiliki sejarah hidup, peninggalan-peninggalan dan identitas. Kakek nenek memberikan relasi yang sangat penting dengan masa lalu. 

Kakek nenek dapat mewariskan tradisi penting keluarga dan  kisah hidup yang tidak hanya dinikmati oleh sang cucu saat masih muda tetapi ia juga akan menghargainya sampai dewasa.  Anak-anak yang terlibat dengan kakek nenek belajar bahwa mereka dapa mencintai dan ditolong oleh orang yang bukan orang tuanya. 

Susan Bosak, yang menulis artikel di sebuah jurnal “How to Build the Grandma Connection,” menyatakan bahwa anak-anak yang punya ikatan kuat dengan cara terlibat dan merawat kakek neneknya akan membangun harga diri yang tingg,  memiliki keterampilan emosional dan sosial termasuk kemampuan bertahan dari tekanan teman sebaya, dan punya kemampuan akademik yang baik. 

Karena kakek nenek sudah tidak secara intens bekerja, mereka punya waktu  untuk  memberikan perhatian penuh yang kadang-kadang tidak dapat diberikan oleh ayah ibunya.

Bosak sering mendengar alasan anak-anak bahwa kakek nenek selalu senang menceritakan kisah nyata tentang cerita keluarga yang sebaiknya tidak didengar oleh orang tua mereka. Misalnya, ayah mereka dulu memukul bola base ball dari jendela dapur.

Manfaatnya untuk kakek nenek
Kakek nenek juga memeroleh manfaat dari hubungannya dengan cucu. Keinginan untuk hadir dalam proses tumbuh kembang cucu memberi dorongan kakek nenek untuk tetap aktif, mendidik diri sendiri untuk selalu up date kejadian dan isu-isu penting terkait anak-anak, dan terdorong untuk menjaga kesehatannya sendiri. 

Ibu saya memiliki riwayat alergi yang sangat parah terhadap banyak jenis makanan. Ia khawatir tidak bisa mencicipi makanan yang akan ia buatkan untuk cucunya. Ia juga khawatir saat bepergian bersama cucu karena makanannya yang terbatas. Karena ingin selalu berdekatan dengan cucunya, ibu saya menjalani terapi untuk alerginya.  Mengajaknya bepergian jadi lebih mudah karena ibu saya sudah tidak sulit makan.

Tetap terhubung
Tidak semua kakek nenek bisa terlibat mengasuh cucu karena mungkin tempat tinggalnya berjauhan. Tetapi pertemuan yang sesekali pun punya dampak bagi kehidupan anak. Dengan sedikit usaha dan bantuan teknologi komunikasi, manfaatnya video call atau video whatsapp, relasi kakek nenek cucu dapat tetap terjalin.
 
Manfaat untuk orang tua
Banyak ahli mengatakan bahwa orang tua yang cerdas akan melakukan usaha apa saja untuk mendekatkan anak dengan kakek neneknya.  Siapa lagi yang sungguh-sungguh memahami, mencintai, dan menghargai anak-anak Anda seperti Anda? Kakek nenek selalu gembira memberi waktu untuk anaknya beristirahat dari mengasuh anak.  Dengan menunjukkan penghargaan Anda pada kakek nenek, Anda mengajar anak-anak akan pentingnya merawat ikatan keluarga. 


Imma Rachmani

 



Artikel Rekomendasi