Hak Anak di Sosial Media

 

Memiliki akun jejaring sosial dan mem-posting apapun di dalamnya adalah hak Anda, namun seperti halnya di kehidupan nyata, dalam dunia maya pun ada sejumlah etika dan rambu-rambu yang harus Anda waspadai karena sekali Anda mem-posting, bisa jadi ribuan orang akan mengetahuinya.

Di satu sisi, social media memang ada baiknya, tapi di sisi lain ada pula sisi negatifnya. Sebaiknya Anda tetap berhati-hati mengunggah apapun terutama bila menyangkut kehidupan anak-anak.      

Hak privasi anak.
Konvensi PBB tentang hak anak menilai bahwa anak berhak atas privasinya, apalagi menyangkut anggota tubuhnya. Sebaiknya hindari foto-foto  anak atau balita Anda sedang dalam keadaan telanjang. Jika Anda bermaksud mengunggah foto anak untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga yang berada jauh dari Anda, pastikan bahwa foto yang Anda unggah terbatas hanya untuk kalangan yang terpilih saja. Facebook menyediakan fasilitas ‘privacy setting’, tidak ada salahnya memanfaatkan fasilitas tersebut.  

Pikirkan masak-masak.

Seperti yang dikatakan Graham Jones, psikolog spesialis internet, “sebelum Anda update status, mengkritik sebuah layanan jasa, mengungkapkan kekesalan dengan suami, misalnya, bayangkanlah Anda sedang berdiri di depan stadion  dengan ribuan penonton. Lalu tanyakan pada diri Anda, apakah Anda, si kecil dan keluarga cukup bahagia jika khalayak ramai mengetahui tentang privasi Anda?
 
Bebas unggah foto
Sekali Anda mengunggah foto, teman-teman Anda di social media bisa menyimpan foto itu dalam komputer mereka. Jika Anda mengatur akun Anda terbuka untuk umum, siapapun bisa menyimpan foto yang Anda unggah. Tanyakan pada diri Anda, apakah Anda
cukup nyaman dengan hal itu? Berhati-hatilah karena foto-foto itu bisa jadi dipergunakan untuk mempermalukan Anda dan anak kelak atau untuk kepentingan lain yang justru merugikan Anda sekeluarga.  

Waspada add friend atau friend request!

Kejahatan bisa jadi berawal dari status atau foto yang Anda unggah di akun Anda. Siapapun yang berniat jahat, bisa saja mengintai Anda sekeluarga. Berhati-hatilah pula pada pemangsa pedofil yang bebas berkeliaran di dunia maya.

Hati-hati pengumuman lokasi.
Jika memang tidak perlu, non-aktifkan saja pengaturan lokasi akun jejaring sosial Anda. Anda tidak akan pernah tahu kapan kejahatan sedang mengintai.

Bisa tidak pe-de
Jika Anda  terlalu sering berbagi tentang anak pada tiap momen kehidupannya, bahkan menuliskan harapan-harapan pada dirinya, Anda cederung sudah membentuk identitas tersendiri pada anak. Ketika ia beranjak dewasa, dapat terjadi konflik dalam dirinya jika ambisinya berbeda dengan ambisi yang sudah terlanjur Anda ‘umumkan’ pada dunia. Ia bisa kehilangan kepercayaan dirinya.

Akun anak di jejaring sosial
Ingatlah bahwa dalam aturan pembukaan akun facebook, ada usia minimal yang tertera, yakni 13 tahun. Baca aturan-aturan jejaring sosial dengan seksama. Jangan anggap sepele! Jika Anda tetap membuatkan akun facebook untukanak, berarti Anda sedang mengajarkannya melanggar aturan.

 



Artikel Rekomendasi