Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Jaga Hak-hak Orang Autis saat Wabah Covid-19

 

Tema Hari Kesadaran Autisme Sedunia 2020 yaitu kesejahteraan orang autis di masa pandemi Covid-19


Tanggal 2 April diperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia atau World Autisme Awareness Day yang biasa disingkat dengan WAAD. Majelis Umum PBB menetapkan Hari Kesadaran Autisme Sedunia tersebut pada 18 Desember 2007 untuk merayakan keberadaan dan mengakui hak-hak orang dengan autisme. 

Autisme yaitu gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan autisme biasanya juga mengalami gangguan perilaku dan minat yang terbatas. 

Autisme juga dikenal dengan istilah ASD (autism spectrum disorder). Kurangnya informasi tentang ASD telah menyebabkan keterlambatan diagnosis dan juga keterlambatan teknologi yang dapat membantu menangani gangguan ini. 

Hari Kesadaran Autisme Sedunia dirayakan dengan berbagai tema yang berbeda setiap tahun. Tema-tema ini fokus pada berbagai aspek yang terkait dengan gangguan dan mencoba untuk menawarkan solusinya satu per satu. Tema Hari Kesadaran Autisme Sedunia tahun 2020 adalah kesejahteraan orang autis di tengah krisis COVID-19. 

Mengutip situs resmi PBB un.org, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyampaikan pesan-pesan dalam memeringati Hari Kesadaran Autisme Sedunia 2020 yang terkait dengan pandemi Covid-19. Garis besarnya didapatkan beberapa pesan berikut: 

1. Orang dengan autisme memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri, kemandirian dan otonomi, serta hak untuk pendidikan dan pekerjaan berdasarkan kesetaraan dengan orang lain. Tetapi gangguan pada sistem dan jaringan pendukung penting sebagai akibat COVID-19 memperburuk hambatan yang dihadapi oleh para penyandang autisme dalam melaksanakan hak-hak ini. Kita harus memastikan bahwa gangguan berkepanjangan yang disebabkan oleh keadaan darurat tidak mengakibatkan kemunduran hak-hak yang dimiliki oleh para penyandang autisme dan organisasi perwakilan mereka untuk bekerja keras untuk maju.

2. Hak asasi manusia universal, termasuk hak-hak para penyandang cacat, tidak boleh dilanggar pada saat pandemi. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan orang dengan autisme. Orang dengan autisme seharusnya tidak pernah menghadapi diskriminasi ketika mencari perawatan medis.  Mereka harus terus memiliki akses ke sistem pendukung yang diperlukan untuk tetap berada di rumah dan lingkungan mereka selama masa krisis, alih-alih menghadapi prospek karantina paksa.

3. Kita juga harus menyadari bahwa ketika sekolah menggunakan pengajaran online, siswa dengan cara belajar yang tidak standar mungkin dirugikan. Hal yang sama berlaku untuk tempat kerja dan bekerja dari jarak jauh. Bahkan dalam masa-masa yang tidak dapat diprediksi ini, kita harus berkomitmen untuk berkonsultasi dengan para penyandang cacat dan organisasi perwakilan mereka, dan memastikan bahwa cara-cara non-tradisional yang kita gunakan untuk bekerja, belajar, dan terlibat satu sama lain, serta respons global kita terhadap coronavirus, inklusif dari dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk orang dengan autisme.

4. Hak-hak orang autis harus diperhitungkan dalam perumusan semua penanganan terhadap virus COVID-19.  Pada Hari Kesadaran Autisme Sedunia, marilah kita berdiri bersama, saling mendukung dan menunjukkan solidaritas dengan para penyandang autisme.


Alika Rukhan

 


Topic

#corona #viruscorona #covid19 #coronavirus



Artikel Rekomendasi