Ingin Anak Cerdas, Pahami Stimulasi 12 Indera

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Selama ini kita mengetahui bahwa manusia memiliki lima indera yang juga dikenal dengan panca indera, yaitu indera penglihatan (mata), indera penciuman (hidung), indera pendengaran (telinga), indera peraba (kulit), dan indera pengecap (lidah). 

Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa tubuh manusia memiliki 12 indera. Adalah Rudolf Steiner, seorang tokoh asal Austria yang mencetuskan teori tersebut. Ia bahkan membagi kedua belas indera tersebut menjadi tiga bagian: the lower senses, the middle senses, dan the upper senses yang jika dijabarkan secara keseluruhan, kedua belas indera itu adalah sentuhan, kehidupan, gerakan, keseimbangan, penciuman, rasa, penglihatan, suhu, pendengaran, bahasa, indera konseptual, dan ego. 

Dalam acara Instagram Live Ayahbunda, Senin, 19 Oktober 2020, psikolog sekaligus praktisi 12 indera Ifa H. Misbach menjelaskan, orang tua perlu mengetahui 12 indera pada diri anak, karena ini akan sangat berperan terhadap bagaimana orang tua memahami kebutuhan tumbuh kembang anak.

Di dalam teori 12 indera, terdapat aspek kecerdasan tubuh. Menurut Ifa, kecerdasan tubuh ini harus diasah terlebih dahulu sebelum anak diajarkan materi-materi pembelajaran yang abstrak seperti membaca dan matematika, karena tubuh diibaratkan sebagai wadah atau pondasi.

"Kalau kecerdasan tubuhnya kita beresin dulu, itu yang nanti akan menjadi wadah atau pondasi bagi kecerdasan intelektualnya. Ibaratnya, kita melatih anak supaya berempati dengan orang lapar, caranya adalah dengan puasa. Berarti yang dididik fisiknya dulu, kan," kata Ifa. 

 
Foto bagan 12 indera (Pinterest)

Dengan mengetahui potensi dari 12 indera pada diri anak, orang tua akan dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan anak, dan kemudian dapat mendorong anak untuk mengoptimalkan kecerdasannya. Konsep 12 indera ini juga merupakan langkah yang digunakan untuk mendidik anak secara holistik atau menyeluruh. Dengan kata lain, keseluruhan organ dan aspek pada diri anak sebagai individu, jangan sampai luput dari  stimulasi. Bukan hanya aspek intelektualnya saja, tetapi juga fisiknya. 

"Jadi Steiner itu mengatakan bahwa pendidikan holistik itu, dasarnya perkembangan 12 indera, dan itu sudah melekat pada diri manusia sejak lahir sampai meninggal agar terampil mengolah rangsangan dari lingkungan," kata Ifa.

"Nah, ketika kita gak ngerti konsep ini, kita banyak yang langsung 'menghajar' anak dengan calistung kemudian ke konsep abstrak, langsung ke angka, main tambah-tambah," kata Ifa.

 


Anda ingin mengetahui lebih lanjut penjelasan Ifa H. Misbach tentang Kecerdasan 12 Indera, saksikan wawancaranya dengan Ayahbunda IGTV @ayahbunda_ atau klik link ini. 


ALI

 

 



Artikel Rekomendasi