Mengasuh Tanpa Cemas

 

Fotosearch
Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk si buah hati. Tapi dalam memenuhi keinginan tersebut, Anda tak bisa selalu bersama si kecil selama 24 jam penuh, akhirnya selalu timbul perasaan cemas pada si kecil. Padahal, kalau Anda merasakan cemas yang berlebihan akan berdampak pada si kecil. Ini dampaknya:

- Anak akan merasa cemas
Kenapa anak ikut merasa cemas? Sebetulnya ketika  si kecil tidak terlalu mengkhawatirkan sebuah kondisi, tetapi anak melihat Anda panik dan cemas, secara tidak sadar si kecil akan mengikutinya. Karena apa yang anak lihat dari gaya penyelesaian orang tua, itulah yang akan diikutinya sehingga akhirnya terbiasa. Riset oleh Institute of Psychiatry, Psychology & Neurosciensi (IoPPN) di King’s College London mengungkapkan bahwa, kecemasan berlebihan yang ditunjukkan orang tua bisa berdampak buruk bahkan diwariskan ke beberapa generasi berikutnya.

- Tumbuh kembang anak terhambat
Kecemasan cenderung berakhir pada larangan-larangan pada anak untuk mengeksplor lingkungan. Padahal belum tentu eskplorasi yang dilakukan anak menjadi berbahaya, bahkan bisa saja anak menstismulasi tumbuh kembang menjadi lebih baik. Karena Anda terlalu banyak kekawatiran dan ketakutan, maka si kecil kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan baru yang penting menstimulasi sel-sel otaknya. Sehingga perkembangan si kecil akan bertumbuh dengan banyak perasaan cemas.

- Kesehatan terganggu
Para ilmuan dari University of Rochester, New York, menunjukkan bahwa kecemasan bunda dan ayah akan merusak sistem kekebalan anak. Penelitian yang melibatkan sekitar 196 keluarga ini mencari tahu bagaimana pengaruh perilaku dan perasaan orang tua terhadap kesehatan anak. 

(Desy Septiyani)

Baca Juga:
Siapkan Balita Masuk Prasekolah

 



Artikel Rekomendasi