Kenali Gangguan Bipolar pada Anak

 


Foto: Pixabay

 

Gangguan mental memang sulit dideteksi karena sering kali ‘bersembunyi’ dari keseharian tingkah laku si kecil. Padahal kalau dibiarkan anak akan kesulitan mengelolanya saat harus berhadapan dengan orang lain. Bipolar termasuk gangguan yang harus diwaspadai karena biasanya melalui tahapan depresi. Berikut penjelasan yang dikutip dari laman Healthline.com.

 

Bipolar pada Anak-anak
Bipolar umumnya ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem. Namun, mendiagnosis gangguan bipolar pada anak menjadi hal kontroversial karena anak-anak tidak selalu menampilkan gejala bipolar yang sama dengan orang dewasa. Suasana hati dan perilaku mereka mungkin juga tidak mengikuti standar yang digunakan dokter untuk mendiagnosis gangguan pada orang dewasa.

Gejala bipolar yang terjadi pada si kecil juga sering kali tumpang tindih dengan gejala ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Untunglah dalam beberapa dekade terakhir, dokter dan para ahli telah mengenali kondisi bipolar pada anak-anak. Diagnosis dapat membantu si kecil mendapatkan pengobatan—meski butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mendapatkan diagnosisnya.

Seperti orang dewasa, anak-anak dengan gangguan bipolar mengalami fase suasana hati yang meningkat. Mereka dapat terlihat sangat bahagia dan menunjukkan tanda-tanda perilaku yang bersemangat, kemudian diikuti oleh depresi. Anak dengan bipolar cenderung menunjukkan suasana hati lebih ekstrem dibandingkan perubahan suasana hati khas seorang anak.

 

Gejala bipolar pada anak-anak meliputi:
-Bertindak sangat konyol dan merasa sangat bahagia
-Berbicara dengan cepat dan juga cepat berubah
-Kesulitan fokus atau konsentrasi
-Melakukan hal-hal berisiko atau bereksperimen dengan perilaku berisiko
-Memiliki ‘sumbu pendek’ yang dengan cepat memicu ledakan kemarahan
-Kesulitan tidur dan tidak merasa lelah setelah kurang tidur

Gejala depresi pada anak-anak meliputi:
-Murung atau bertingkah sangat sedih
-Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
-Memiliki sedikit energi untuk kegiatan normal, bahkan tidak menunjukkan minat pada apa pun
-Mengeluh tidak enak badan, termasuk sering sakit kepala atau sakit perut
-Mengalami perasaan tidak berharga atau bersalah
-Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak
-Memikirkan kematian dan kemungkinan bunuh diri

 

Jenis gangguan bipolar
Ada tiga jenis utama gangguan bipolar, yaitu:
Bipolar I
Bipolar I setidaknya terdefinisi melalui satu fase manik (rasa senang tidak terkendali yang muncul). Individu mungkin mengalami depresif hipomanik atau mayor sebelum dan sesudah manik. Jenis gangguan bipolar ini memengaruhi pria dan wanita secara setara.

Bipolar II
Orang dengan jenis gangguan bipolar ini mengalami satu fase depresi berat yang berlangsung setidaknya dua minggu. Mereka juga memiliki setidaknya satu fase hipomanik yang berlangsung sekitar empat hari. Jenis gangguan bipolar ini lebih umum pada wanita.

Cyclothymia
Orang-orang dengan cyclothymia memiliki fase hipomanik dan depresi. Gejala-gejala ini lebih pendek dan tidak separah mania dan depresi yang disebabkan oleh gangguan bipolar I atau bipolar II. Kebanyakan orang dengan kondisi ini hanya mengalaminya selama satu atau dua bulan.

 

 

PRIMA SOERATNO

 

Baca juga:
8 Tanda Anak ADHD
Ternyata Bipolar Dapat Dideteksi Sejak Bayi


 

 



Artikel Rekomendasi