Merawat Momen Penuh Cinta dalam Keluarga

 

Caption


Di masa pandemi seperti saat ini, banyak Bunda merasa dituntut selalu berkonsentrasi dengan banyak hal. Mulai dari mendampingi putra putrinya bersekolah online, membereskan masalah-masalah dalam rumah, hingga memerhatikan protokol kesehatan seluruh keluarga. Ujung-ujungnya, Bunda jadi kewalahan dan kadang kondisi mental bunda yang sudah kewalahan, berdampak pada hubungan dalam keluarga terutama hubungan bunda-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

“Padahal kita semua tentu ingin orangtua maupun anak bisa mengingat momen-momen atau hari-hari penuh cinta dengan keluarga. Apalagi di masa pandemi ini, orang tua banyak menghabiskan waktu di rumah. Yang sejatinya, banyak momen-momen dalam masa tumbuh kembang anak yang dapat dilihat dan dialami secara langsung bersama-sama. Sehingga menjadi momen penuh cinta keluarga,”  ujar Seila Pramadania Sativa, Brand Manager Cussons Kids Indonesia.

Melanjutkan program berkelanjutan (sustainability) PZ Cussons bertajuk “Small Step Big Impact” yang difokuskan pada 3 pilar yaitu : pendidikan, kebersihan dan kepedulian masyarakat, Cussons kembali mempersembahkan Cussons Bintang Kecil 2021 (CBK 2021) yang merupakan ajang inspirasi bagi keluarga di Indonesia untuk kesepuluh kalinya. Melalui event ini brand perawatan bayi dan balita ini, mendukung tumbuh kembang anak melalui aktivitas-aktivitas yang seru dan kreatif. Ajang ini berlangsung sejak 10 Oktober 2020 hingga 05 Desember 2021 nanti.

Tahun ini, CBK 2021 yang mengusung tema “Hari Penuh Cinta” mengadakan kontes bersama para Ayah dan Bunda di Indonesia untuk beraksi bersama di media sosial sembari memberi ide melakukan bonding bersama anak.  Peserta yang sudah terdaftar dapat langsung mengunggah berbagai foto atau video unik yang menggambarkan momen di hari penuh cinta bersama si kecil. Tentunya, tema yang diunggah disesuaikan dengan kategori usia. 

Kategori usia 0 hingga 2 tahun  tema yang diunggah adalah Cinta Dalam Canda dan Tawa, di mana unggahan menampilkan anak yang belajar memahami dunianya lewat semua indera atau sensorinya. Di kategori usia 2 hingga 4 tahun tema yang diunggah adalah Cinta Dalam Permainan Seru, di mana unggahan menampilkan anak yang sudah dapat bereksplorasi melalui tutur kata, berupa komunikasi yang sederhana dengan bermain dan bercerita kepada orang tuanya. Dan pada kategori usia 4 hingga 8 tahun tema yang diunggah adalah Cinta Dalam Kreasi dan Imajinasi, di mana anak sudah dapat menumpahkan imajinasi dan ekspresinya dalam bentuk hasil karya maupun cerita.

“Bonding itu luar biasa banget, koneksi orangtua dan anak bisa menjadi lebih erat. Tapi bonding itu juga nggak mudah. Apalagi dengan situasi Pandemi seperti sekarang. Kadang orangtua saking sibuknya dan banyak pikiran, jadi nggak bonding walaupun ada waktu bersama. Pikiran jadi kemana-mana. Atau bisa juga, saat pandemi, orangtua nggak punya waktu khusus. Dari pandemi ini, aku belajar cara untuk memarkirkan dulu masalah dan pikiran demi bisa bonding dengan anak-anak. Pelan-pelan aku pelajari, dan memang harus dibiasakan,” ujar Mona Ratuliu, womenpreneur yang juga ibu dari 4 orang anak.
Tidak berlebihan rasanya menekankan masalah bonding ini kepada para orangtua terutama di masa pandemic ini, psikolog Vera Itabiliana juga mengingatkan Kembali para orangtua untuk menjaga kualitas hubungan orang tua anak melalui momen penuh cinta bersama anak.

“Pandemi ini memang banyak kebutuhan anak yang tidak bisa terpenuhi secara maksimal. Termasuk kebutuhan belajar. Dan orang tua banyak yang merasa bersalah. Jangan terlalu memaksakan diri menjadi guru. Justru, kita harus mengubah target tuntutan kepada anak. Apa yang harus dipelajari, bukan hanya soal akademi, tapi kemampuan lain termasuk lifeskill, belajar mandi, makan, menyiapkan pelajaran dan lain-lain secara mandiri. Jangan lupa, atur agar anak tetap berkomunikasi sehingga komunikasi orangtua dan anak juga baik. Karena ini untuk kebutuhan sosial anak juga bila kelak keluar dari pandemi, kemampuan sosialnya juga tetap ada,” pesan Vera Itabiliana.

Mengapa merawat momen penuh cinta ini penting? Menurut Vera, ada beberapa hal yang menjadi manfaat dari bonding orangtua dan anak.  
1. Anak akan menjadi lebih kreatif.
2. Anak bisa kreatif kalau dirinya merasa nyaman, bisa diterima, merasa disayang, dan diharapkan kehadirannya.
3. Anak akan tumbuh percaya diri sehingga menjadi modal kemampuan sosialnya kelak.
4. Kemampuan komunikasi anak terasah sehingga ia mudah ketika akan mengungkapkan pendapat, keinginan, dan bertanya kepada orangtuanya.

“Ingat para orangtua, selalu pegang prinsip ‘connecting before correcting’. Sehingga tak terjebak dalam hubungan orangtua yang kurang harmonis,” pungkas Vera. (LAI)

 
 
 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Intuisi Ibu: Natural atau Bisa Diasah?

Calon ibu terkadang dihinggapi rasa ketakutan akan kemampuan dirinya sendiri dalam merawat anak. Beberapa ibu pun meragukan dirinya memiliki intuisi. Benarkah intuisi terjadi alami atau harus diasah?... read more