Positif Parenting Hangat tapi Tegas, Anak Tumbuh Percaya Diri

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Istilah positif parenting mungkin sudah pernah Bunda dengar. Lebih-lebih apabila Bunda kerap mengikuti seminar pengasuhan, di mana para psikolog memaparkan edukasi terkait positif parenting yang disebut sebagai gaya pengasuhan paling ideal untuk diterapkan di era modern seperti sekarang. 


Para pakar psikologi punya banyak  definisi tentang positif parenting berdasarkan penelitian mereka. Dikutip dari positivepsychology.com, positif parenting adalah hubungan berkelanjutan antara orang tua dan anak yang mencakup pengasuhan, pengajaran, pembinaan, komunikasi, dan pemenuhan kebutuhan anak secara konsisten dan tanpa syarat (Seay., dkk, 2014).

Definisi tersebut tak berbeda dengan Komite Menteri Dewan Eropa (2006) yang mendefinisikan positif parenting sebagai memelihara, memberdayakan, tanpa kekerasan, memberikan pengakuan dan bimbingan yang menerapkan batasan untuk mendukung tumbuh kembang anak secara penuh.

Tujuan praktik positif parenting, seperti disebutkan oleh Godfrey (2019), adalah mengajarkan disiplin dengan cara yang membangun harga diri anak dan mendukung hubungan orangtua-anak yang saling menghormati tanpa merusak semangat anak (2019).

"Semua anak dilahirkan dengan baik, altruistik, dan ingin melakukan hal yang benar," menurut Godfrey.  

Berdasarkan definisi hingga tujuan,  positif parenting adalah metode pengasuhan yang menunjukkan kehangatan, penuh perhatian dan kasih sayang, namun tidak permisif. 

Penerapan positif parenting
Gaya pengasuhan yang positif atau positif parenting dinilai berhasil menciptakan remaja yang berperilaku positif. Anak-anak juga tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia serta memiliki kemandirian yang baik.

Untuk menerapkan positif parenting, berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan:

- Mendukung eksplorasi dan keterlibatan anak dalam pengambilan keputusan
- Memerhatikan dan menanggapi kebutuhan anak
- Menggunakan komunikasi yang efektif
- Memerhatikan ekspresi dan kontrol emosi anak
- Menghargai dan mendorong perilaku positif
- Memberikan aturan dan ekspektasi yang jelas
- Menerapkan konsekuensi yang konsisten untuk perilaku anak
- Memberikan pengawasan dan pemantauan yang memadai
- Orang tua menjadi panutan yang positif
- Menjadikan pengalaman keluarga yang positif sebagai prioritas.


ALI

 



Artikel Rekomendasi