Toxic Relationship Menghantui Pernikahan, Harus Bagaimana?

 

Foto: Freepik


Banyak orang yang terjebak dalam toxic relationship, ingin segera mencari jalan keluar. Toxic relationship atau hubungan yang beracun tak hanya merenggut kebahagiaan tetapi juga mematikan potensi diri dan kebebasan sebagai individu. 

Pertanyaannya, dapatkan hubungan yang sudah berubah menjadi toxic relationship diselamatkan? 

Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa toxic relationship pasti akan berakhir dengan perpisahan. Namun menurut situs Healthline, tidak selalu demikian. 

Psikolog klinis Carla Marie Manly, PhD., mengatakan dalam Healthline bahwa ada faktor penentu yang dapat memperbaiki hubungan yang toxic, yaitu pasangan baik suami maupun istri harus mau berubah. "Jika hanya salah satu yang bersedia untuk menciptakan pola hubungan yang sehat, kecil kemungkinan perubahan akan terjadi," kata Manly. 

Jika Anda bermaksud untuk mencari solusi dari hubungan yang sudah mengarah kepada toxic relationship, Anda mungkin akan dihadapkan pada dua pilihan: mengakhiri hubungan atau menyelamatkannya. 

Manly mengungkapkan beberapa tanda bahwa hubungan masih bisa diselamatkan, jika:

Masing-masing pihak mau bekerja sama
Anda berdua menunjukkan sikap keterbukaan dan kemauan untuk membuat hubungan menjadi lebih baik. Hal ini bisa terlihat misalnya pasangan bersedia diajak bicara dari hati ke hati, mau mendengarkan, atau menyediakan waktu untuk bersama. 

Jika sebaliknya, pasangan Anda tidak mau untuk meluangkan waktu dan mendengarkan Anda, hubungan bisa jadi semakin sulit untuk diperbaiki. 

Mau bertanggung jawab
Biasanya ada penyebab kenapa hubungan yang dulu menyenangkan, berubah menjadi toxic. Untuk bisa sama-sama memperbaikinya, masing-masing pasangan perlu bersedia mengenali apa penyebabnya, kemudian secara sadar bertanggung jawab untuk menghilangkan penyebab itu. 

Mengganti menyalahkan menjadi memahami
Setiap orang ingin didengar dan dipahami, sekalipun ia tahu dirinya berbuat kesalahan. Jika Anda berdua mampu untuk mengganti mindset dari menyalahkan menjadi memahami, artinya masih ada jalan terang bagi hubungan Anda. 

Terbuka untuk menerima sudut pandang orang luar
Terkadang, komunikasi yang terjadi antara Anda dan pasangan sudah mentok. Masing-masing tidak mau mengalah. Jika sudah berada di situasi ini, Anda mungkin memerlukan bantuan pihak ketiga (bisa keluarga, psikolog, konsultan) untuk mengembalikan hubungan ke jalur yang benar. Tak ada salahnya juga mengikuti konseling bersama pasangan. 

Baca juga:

6 Tanda Pernikahan Sudah Menjadi Toxic Relationship

Menjadi Ibu dan Istri yang Bahagia dengan Aktualisasi Diri


ALI

 



Artikel Rekomendasi