Trik Redakan Amarah

 

Foto: shutterstock


Saat emosi Anda terpicu untuk marah, cobalah pikiran Anda mengambil alih kendali. Pertanyaan sederhana ini bisa menunda Anda untuk melampiaskan kemarahan: 

- Bisakah aku marah tanpa membuat anak-anak dan keluargaku merasa takut?

- Kemarahan seperti apa yang tidak merusak suasana?

Kemarahan sering disebut emosi negatif. Padahal, yang namanya emosi tidak dapat dinilai apakah positif atau negatif, baik atau buruk. Menjadi baik atau buruk ketika cara melampiaskan kemarahan itu berakibat buruk bagi lingkungan; anak-anak ketakutan, pasangan menjadi tidak ingin berdekatan dengan Anda, dan banyak orang di dalam rumah Anda tidak merasa tenang. 
Mengendalikan kemarahan seperti mudah diucapkan. Tapi coba saja lakukan ini:


Identifikasi masalah, apakah sumber kemarahan Anda akan membahayakan hidup Anda. Misalnya Anda kehabisan cup cake, apakah hidup Anda akan tamat?  

- Hindari dorongan yang pertama kali Anda rasakan. Sering kali ketika marah, Anda merasa ingin langsung meledak dan memaki orang lain. Jangan pernah lakukan itu.

- Katakan pada diri sendiri untuk berhenti. Dalam pikiran Anda, teriakkan kata “stop!” ketika Anda marah. Cara ini menghentikan amarah meningkat dan memberikan kesempatan untuk menghadapi situasi tersebut dengan cara lain. Lakukan ini sebelum Anda menerapkan teknik menenangkan lainnya.

- Berhitung hingga sepuluh. Anda boleh mengatakan cara ini sudah jadul, tapi masih terbukti manjur untuk menenangkan emosi. Dengan berkonsentrasi menghitung, Anda bisa menenangkan diri dan memberikan kesempatan untuk berpikir, respon apa yang perlu dilakukan.

- Ucapkan kata-kata yang menenangkan diri. Pilih satu atau dua kalimat ‘mantra’ yang dirasa manjur untuk membuat Anda tenang misalnya, ucapkan kata ‘tetap tenang,’ ‘santai,’ atau ‘semuanya OK.’ Pilih kata-kata positif dan ucapkan kata tersebut berulang-ulang.

- Ambil napas dalam-dalam. Lakukan hal ini untuk menurunkan napas Anda yang memburu saat marah. Bernapas perlahan dan dalam. Tarik napas dari hidung tahan  selama beberapa detik, kemudian keluarkan lewat mulut.

- Bayangkan tempat tenang. Ciptakan satu lokasi yang bisa membuat Anda merasa nyaman dan tenang seperti danau, pantai, pegunungan  suatu sudut rumah yang bisa membuat Anda merasa nyaman. Jangan bayangkan ombak besar sedang bergemuruh. Dijamin Anda akan gagal mengendalikan emosi.

- Menjauh, tapi  jangan pergi sambil menggerutu. Cukup katakan “Saya butuh waktu, tidak ingin membicarakan ini sekarang. Nanti setelah saya merasa lebih baik.”

Kemarahan bisa merusak kesehatan Anda sendiri. Ledakan emosi ternyata berpengaruh buruk pada fungsi paru-paru. Karenanya, jadi orang penyabar ternyata bermanfaat lho. Paru-paru berfungsi secara optimal.

Ditemukan bahwa orang yang gampang marah dan kesulitan menangani tekanan psikologis atau emosi negatif lainnya akan menurun fungsi paru-parunya. Bahkan terjadi peningkatan risiko terkena penyakit asma, sesak napas dan jantung. Hal ini berbeda dengan orang yang lebih penyabar dan tak segan memaafkan. American Lung Association melakukan riset selama 8 tahun yang diketua Dr. Norman Edelman mengungkapkan fakta tersebut. 

Orang yang kesulitan mengerem amarah, juga akan menurunkan sistem imun tubuh. Akan memicu pula terjadinya peradangan dan pembengkakan yang disebabkan alergen (pemicu alergi) dan lingkungan.

Sebaliknya, orang yang penyabar, pemicu alergi tidak mempan pada tubuhnya karena memiliki sistem kekebalan yang lebih baik. Walau masih perlu dikaji lebih lanjut, tidak ada ruginya jika kita menjadi orang penyabar agar badan lebih sehat.


Baca juga:
Ibu Hamil Marah? Maklumi Saja!
Marah? Fungsi Paru-Paru Bisa Turun
Kendalikan Emosi Saat Marah

 



Artikel Rekomendasi