3 Perubahan Organ Seksual Setelah Melahirkan

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Tubuh perempuan mengalami perubahan sejak hamil. Setelah melahirkan, kita juga tidak dapat berharap tubuh akan kembali seutuhnya seperti saat masih gadis. Ada banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut, termasuk peran hormon dan bekas operasi. 

Perubahan tubuh tersebut tak jarang berakibat terhadap ketidaknyamanan dalam hubungan seks suami istri. Beberapa hal ini mungkin dialami ibu yang baru melahirkan saat bercinta. 

Nyeri
Beberapa wanita mengalami rasa sakit akibat jaringan parut, yang dapat membuat mereka ragu untuk bercinta. Bahkan meski episiotomi Anda telah sembuh, vagina mungkin masih terasa memar dan sakit. Perineum juga masih terasa lunak selama tiga bulan hingga satu tahun. Jika Anda melahirkan secara sesar, luka di perut mungkin masih belum kering selama beberapa bulan.

Sebelum melanjutkan hubungan intim, bicarakan dengan pasangan Anda tentang masalah Anda. Dia tentu tidak ingin seks menjadi menyakitkan bagi Anda. Tentunya suami juga seharusnya lebih bersedia untuk mengeksplorasi berbagai metode yang membuat Anda nyaman melakukan hubungan seks. 

Anda dan suami juga bisa memulai kehidupan seks baru ini dengan bereksperimen jari. Jika merasa sudah siap untuk penetrasi, gunakan posisi yang membuat Anda lebih bisa mengendalikan sudut, kecepatan, dan kedalaman penetrasi. 

Pertama kali mungkin akan terasa menakutkan, tetapi sakitnya tidak akan sebanyak yang Anda pikirkan. Sakit iya, tapi masih dalam batas yang bisa diterima. Pelan-pelan Anda lakukan, dengan penetrasi lembut, lama-lama vagina akan kenyal kembali seperti sebelumnya. 

Kekeringan vagina
Ibu baru dapat mengalami peningkatan kekeringan vagina - terutama jika mereka menyusui. Menyusui menekan produksi estrogen ovarium Anda, dan penurunan estrogen tersebut dapat membuat vagina lebih kering. 

Tip mengatasi kondisi itu: selalu simpan pelumas di samping tempat tidur Anda dan, ketika Anda mulai berhubungan seks lagi, pastikan untuk menggunakan pelumas ini.

Payudara bocor
Sejumlah perempuan mengalami payudara yang merembes terus karena menyusui. Jika hal ini terjadi saat berhubungan seks, tentu membuat tidak nyaman. Namun kondisi tersebut bukan berarti tidak dapat disiasati. Anda dapat mengenakan bra biasa atau bra menyusui saat berhubungan seks selama beberapa minggu pertama. 

Terlepas dari rasa tidak nyaman, ada kabar baik jika ASI Anda cenderung merembes. Para ahli mencatat bahwa refleks 'letusan' ASI itu adalah akibat dari peningkatan oksitosin, hormon yang terkait dengan pikiran yang hangat dan penuh kasih. Dengan kata lain, susu yang bocor selama aktivitas seksual adalah pertanda baik bahwa Anda menikmati diri sendiri.

Komunikasikan dengan pasangan
Adalah tindakan yang baik dan sangat disarankan apabila ada hal-hal yang menjadi kendala bagi Anda berdua dalam berhubungan seks. Diskusikan dengan jujur dan terbuka tentang keluhan Anda dan membuatnya memahami bagaimana memiliki anak telah mengubah kebutuhan dan ekspektasi seksual Anda. 

ALI

 



Artikel Rekomendasi