4 Bahaya Vaping di Sekitar Anak

 






Foto: Pixabay


Vaping memang berbeda dari merokok, tetapi keduanya punya efek buruk yang sama terhadap bayi dan balita. Vape atau rokok elektrik dipilih sebagai pengganti rokok tembakau yang dianggap berisiko lebih rendah bagi penggunanya. Dilansir dari Parents.com, para dokter membeberkan alasan vaping tidak aman dilakukan di sekitar anak.

Mengandung nikotin
Menurut Dr. Cynthia Ambler, dokter anak di Northwestern Medicine, vape dan rokok tembakau sama-sama mengandung nikotin yang dibawa ke paru-paru dengan cara berbeda. “Pada vaping, cairan yang mengandung nikotin dipanaskan dalam tabung hingga menghasilkan uap seperti asap, kemudian dihirup. Kalau merokok, tembakau dibakar untuk menghasilkan asap yang juga dihirup,” kata Dr. Cynthia.

Mengandung bahan kimia berbahaya
Bahan kimia yang ditemukan dalam ‘asap’ vape berbeda dari rokok. Namun, bukan berarti lebih aman untuk dihirup oleh penggunanya. "Vape umumnya mengandung propilen glikol dan gliserol yang dapat terurai membentuk formaldehyde dan acetaldehyde dikenal sebagai karsinogen. Zat tersebut dapat mengandung logam seperti timah, nikel, dan arsenik yang diketahui berbahaya bagi tubuh manusia,” tegas Dr. Cynthia.

Menimbulkan penyakit pernapasan
Bayi dan balita dapat terpapar nikotin maupun zat kimia berbahaya lainnya dari kegiatan vaping.  “Sama seperti rokok, bayi dan balita dapat menghirup atau menelan uap dari pemanasan cairan vape. Efeknya anak-anak mungkin  batuk, bersin-bersin, memilki penyakit pernapasan yang lebih sering, atau menunjukkan tanda-tanda keracunan nikotin,” ungkap Dr. Ellen Rome, dokter anak dan kepala pusat pengobatan remaja di Cleveland Clinic Children's.

Bahaya luka bakar
Vape juga dilaporkan berpotensi memiliki bahaya luka bakar, akibat ledakan maupun bahan kimia. Apalagi tampilan fisiknya menarik perhatian anak-anak untuk dimainkan.  “Rokok elektrik menggunakan baterai lithium-ion untuk memanaskan cairan yang berpotensi meledak sehingga menyebabkan luka bakar,” papar Dr. Ellen.

Untuk menghindari bahaya vaping, orang tua sebaiknya berpikir ulang kalau menggunakan vaping di sekitar anak. Gunakan vape sejauh mungkin dari si kecil dan lakukan di ruang terbuka agar residunya tidak menempel pada mobil atau ruangan yang sering digunakan anak-anak bermain. Jangan lupa mandi, berganti pakaian, serta mencuci tangan setiap kali selesai vaping untuk mencegah anak terpapar nikotin maupun zat berbahaya lainnya.

 
ALICE LARASATI


Baca juga:
Asap Rokok Picu Pneumonia pada Anak
5 Faktor yang Menghambat Kesuburan Perempuan

 

 



Artikel Rekomendasi