Hilangkan kecemasan itu

 

Fotosearch
Tirta tak pernah mengajak anaknya, Firda (2 tahun) ke pertemuan keluarga karena ia takut Firda akan  tertular penyakit.

Gara juga tak pernah membolehkan anaknya, Garin, (2 tahun) menyentuh gadget dengan alasan takut ketagihan.

Anda juga mungkin memiliki kekhawatiran yang sama terhadap anak.  Sebagai orang tua yang ingin anaknya sehat dan bahagia, hal tersebut adalah wajar. Namun kekhawatiran yang berlebihan, yang membuat Anda terdorong untuk mengontrol segala perilaku anak, bisa membuat Anda terjebak melakukan ‘helicopter parenting’, sebuah gaya pengasuhan yang mengontrol anak secara penuh.

Gaya itu mungkin saja cocok untuk mengasuh balita. Tapi sejalan dengan perkembangan usia anak, gaya pengasuhan semacam itu dapat menimbulkan pertengkaran Anda dengan anak. Gaya pengasuhan Anda harus terus berkembang sejalan dengan usia dan kemampuan berpikir anak Anda. Agar Anda tidak merasa nyaman di zona 'helicopter parenting', beberapa hal ini bisa membantu mengontrol diri Anda:

Mengelola diri. Rasa khawatir yang Anda rasakan bisa jadi pengaruh dari lingkungan. Portal berita kriminal atau berita-berita hoax tentang berbagai penyakit membuat Anda cemas. Hal pertama yang penting, sebaiknya Anda mengendalikan kecemasan itu dengan melihat orang lain di sekitar Anda. Kalau mereka bisa santai, mengapa tidak Anda coba?  Unduh artikel kesehatan yang bisa dipercaya, kurangi membaca postingan berita kriminal.

Mencari fakta-fakta logis. Mendengar berita tentang kejahatan membuat Anda terus merasa cemas akan keamanan si kecil. Mulailah mencari fakta-fakta logis.  Misalnya, Anda mencari data tentang di mana kejadian tersebut berlangsung, kapan, dan mengapa. Lalu bandingkan dengan situasi Anda. Jika Anda menemukan celah si kecil terancam, misalnya, pengasuh di rumah kerap lupa mengunci pintu, selalu ingatkan  agar ia menguncinya dan hanya membukakan pintu untuk orang-orang yang dikenal. 

Hindari respon berlebihan. Tidak jarang Anda  berteriak ketika melihat si kecil terjatuh. Padahal kondisi anak masih dalam batas aman, artinya tidak ada luka atau memar. Respon Anda yang demikian ini membuat anak Anda takut mencoba hal-hal baru, pasif, dan menjadi manja karena perhatian yang berlebihan.

Jangan malu bertanya ke dokter anak. Jika Anda memiliki kecemasan berlebihan terhadap gangguan kesehatan anak karena ia menderita asma misalnya, tanyakan secara rinci apa yang perlu dihindari dan tidak oleh anak. Jangan sampai gangguan tersebut membuat anak tidak bisa bermain leluasa dengan teman seusianya. 

(Desy Septiyani)

Baca Juga:
Sabar Tak Ada Batasnya

 



Artikel Rekomendasi