Kesepakatan Anak & Orang Tua tentang PR

 

Foto: Freepik
 


Apakah Bunda selalu berjuang untuk selalu mengingatkan si kecil mengerjakan PR-nya sementara ia sendiri seakan tak peduli? Meski sudah berkali-kali Anda berteriak, “Ayo, kerjakan dulu PR-nya!” Kalimat ini bagai alarm yang berbunyi sepanjang hari. Apakah si kecil juga sering kebingungan karena buku yang harusnya dipakai untuk mengerjakan PR tertinggal di sekolah? Pernahkah Anda harus kebingungan bertanya ke orang tua lain lantaran si kecil sama sekali tidak paham tentang apa yang harus ia lakukan untuk mengerjakan PR-nya? Atau, apakah si kecil sering memberitahu Anda saat jelang tidur bahwa ada bahan proyek yang harus dibawanya besok?
 
Ah, ternyata memiliki anak yang sudah bertambah usia belum bisa dikatakan mudah selama ia masih belum memiliki tanggung jawab sendiri atas tugasnya. Ini juga akan lebih sulit bagi Anda yang memiliki standar tinggi pada nilai. Mau tak mau, Anda ikut turun tangan untuk membantunya. Atau jangan-jangan, malah Anda yang mengerjakan tugasnya.
 
Berhenti Membantu Mengerjakan PR
 
Apakah dengan melakukan itu Anda dan anak-anak sama-sama mendapatkan ‘bayaran’ setimpal? Nilai yang bagus, dan anak menjadi lebih bertanggung jawab, misalnya. Belum tentu.
 
Keith Robinson dan Angel L. Harris dalam bukunya The Broken Compass: Parental Involvement with Children’s Education, menyebutkan, dalam banyak kasus, bantuan orang tua dalam mengerjakan PR tidak membuat membuat perbedaan bagi peningkatan a nilai tes anak untuk membaca, matematika, dan nilai lainnya. Artinya, bantuan Anda mungkin membuat nilai PR si kecil baik, tetapi tidak mendorong peningkatan kemampuan si kecil. Sehingga kebiasaan orang tua ini justru bisa dianggap toksik atau racun.
 
Orang tua perlu menyadari bahwa tugas mereka hanyalah membantu bila anak-anak membutuhkan bantuan, bukan membantu mengerjakan sepenuhnya. Nah, agar anak-anak juga terlatih untuk menumbuhkan rasa tanggung jawabnya, Anda bisa membuat kesepakatan sederhana tentang PR di rumah bersama anak-anak.
 
Kesepakatan ini berisi poin-poin yang mengingatkan si kecil untuk memenuhi tanggung jawabnya dan sebagai pengingat bagi orang tua akan batasannya. Kesepakatan ini berfungsi untuk menjaga anak-anak dan Anda tetap teratur.
 
Berikut ini adalah contoh isi kesepakatan yang bisa Anda tiru dan mofidikasi sesuai kebutuhan.
 
Tanggung Jawab … (Isi dengan Nama Anda)
 
  • Membuat daftar PR setiap hari saat jam pelajaran berakhir dan ditulis di agenda untuk memudahkan mengingat.
  • Jika belum paham tentang instruksi PR, saya akan mencoba menanyakan langsung pada guru saat itu juga.
  • Memastikan tahu kapan deadline PR saya.
  • Membawa pulang semua buku yang dibutuhkan untuk menyelasaikan PR.
  • Memberi tahu Bunda/Ayah bila butuh membeli perlengkapan untuk menyelesaikan PR sehari sebelum dibutuhkan atau selambat-lambatnya sore hari saat akan mengerjakan PR.
  • Mencari lokasi yang tenang untuk menyelesaikan PR agar tidak mudah terganggu.
  • Menyelesaikan PR sebelum menonton TV atau main gadget.
  • Memberitahu orang tua jika tidak mengerti tentang tugas.
 
….
(diakhiri dengan tanda tangan)
 
 
Tanggung Jawab Bunda & Ayah
 
  • Menyediakan tempat yang tenang untuk mengerjakan PR yang bebas dari gangguan.
  • Menyediakan kalender yang mempermudah anak mengorganisir tugasnya.
  • Memastikan anak punya perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas selambat-lambatnya sore hari sebelum PR dikerjakan.
  • Sabar saat anak tidak mengerti tugas dan mencoba berkomunikasi dengan baik.
  • Menawarkan bantuan dan saran bila anak mengalami kesulitan. Tapi, bukan membantu menyelesaikannya.
  • Menyediakan tutor atau mendaftarkan anak les bila mengalami kesulitan dan tidak bisa membantu.

 
……
(diakhiri dengan tanda tangan)
 
 
Kesepakatan ini bisa membuat Anda cukup tenang dan membuat si kecil terlatih untuk bertanggungjawab. Isi kesepakatan bisa diubah di kemudian hari bila ada penyesuaian.
 
 
 
LELA LATIFA

 

 


Topic

#corona #viruscorona #coronavirus #covid19 #belajardirumah #dirumahsaja



Artikel Rekomendasi