7 Rahasia Perkawinan Langgeng

 

123rf

Anda mungkin saja menemukan banyak versi cara tepat mempertahankan hubungan, atau sudah menemukan versi Anda sendiri? Apapun caranya, yang penting hasilnya adalah saling mencintai. Kalau Anda pernah membaca hasil penelitian milik Robert Epstein, profesor, psikolog, dan jurnalis asal AS, tertulis bahwa kunci mempertahankan hubungan justru terletak pada set kemampuan yang dimiliki masing-masing individu dalam sebuah hubungan.

Beberapa kemampuan yang perlu Anda miliki untuk membangun, memupuk, dan merawat cinta yaitu:

1. Komunikasi dua arah
Termasuk di dalamnya adalah berbagi cerita dan pikiran, mengungkapkan isi pikiran dan hati yang sudah disaring, menjadi pendengar yang baik, dan menghindari terlalu banyak mengritik. Dalam sebuah hubungan yang isinya melibatkan orang lain selain Anda, cobalah untuk menguasai kemampuan komunikasi untuk berkompromi ini. Konflik juga bisa terjadi karena adanya komunikasi yang mandek.

Ada perbedaan ‘muatan’ kepribadian antara suami-istri, yakni temperamen dan karakter masing-masing. Kalau yang satu lebih santai, yang satu lagi disiplin, itu juga bisa jadi masalah. Bagaimana cara memadukan ini semua? Tiap keluarga harus paham dulu, konflik itu kondisi wajar dan umum terjadi. Di dalam diri sendiri saja, konflik bisa terjadi, apalagi dengan orang lain. 
           
2. Manajemen diri
Kemampuan memahami diri sendiri, baik kelebihan dan kekurangan menjadi  salah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki, begitu menurut Robert. Ketika Anda bisa memahami diri,  maka Anda bisa memposisikan diri Anda ketika berhadapan dengan sesuatu yang menjadi kelemahan Anda atau begitu pula sebaliknya.

Hal ini sebenarnya serupa dengan kemampuan merefleksikan diri sendiri. Bila Anda saja tidak tahu apa yang ada pada diri Anda, bagaimana pasangan Anda bisa mengetahui Anda. Pasalnya, peran yang berbeda setelah menjadi pasangan suami istri dan keluarga tentu tak menampik kemungkinan ada perubahan dalam diri Anda.

3. Memahami pasangan
Anda tentu paham caranya bersenang-senang dengan pasangan, namun belum tentu Anda memahami kenapa pasangan Anda tiba-tiba ngambek ­saat menyetir mobil atau tidak pernah mau menaruh handuk basah pada tempatnya . Tak ada satu pun buku yang menuliskan tentang kesukaan dan ketidaksukaan Anda dan pasangan.

Jadi wajar saja kalau Anda tidak tahu kenapa pasangan Anda melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut.  Agar keduanya paham, sebaiknya ceritakan apa yang Anda sukai, inginkan, tidak suka, dan tidak inginkan. Dengan begitu, Anda saling mengetahui alasannya dan jika masih saja terjadi, Anda masih memiliki ‘stok’ memahami.
 
4.  Menyelesaikan konflik
Jumlah ‘kepala’ yang lebih dari satu dalam satu rumah, tentu memunculkan adanya masalah. Hidup, tak seru kalau tidak ada masalah, ya.  Tapi, masalah bukan untuk dibiarkan dan dilupakan, Anda perlu menyelesaikannya. Anda perlu tetap fokus pada topik yang sedang dihadapi, upayakan bukan hanya fisik Anda saja yang hadir ketika proses penyelesaian masalah, tapi juga piliran Anda.

Win-win solution merupakan hasil penyelesaian masalah yang tepat. Bukan hal mudah, tapi bisa. Anda juga perlu punya keinginan untuk memaafkan agar tidak ada keinginan untuk balas dendam. 

5.  Keterampilan khusus
Artinya Anda perlu memiliki kemampuan praktis seperti mengatur keuangan, membuat atau bahkan memasak menu sehat untuk keluarga, membuatkan member nge-gym berdua demi menjaga kesehatan agar tetap bugar,  atau bisa bagi waktu antara bekerja dan mengatur rumah tangga. Seringkali terjadi percekcokan di dalam keluarga karena kedua pasangan tidak memiliki keterampilan mengatur keuangan.

Seperti yang dikatakan oleh perencana keuangan Maire Allvine, yang juga penulis buku The Family CFO: The Couple business Plan for Love and Money, sebagian besar pasangan suami istri tidak tahu cara tepat membicarakan keuangan. Orang cepat bereaksi negatif ketika membicarakan uang, "Kebanyakan suami-istri memilih tidak membicarakan soal uang ketimbang ujung-ujungnya bertengkar atau malah bercerai," ungkap Allvine.

6.  Seks dan romantisme
A little act of romance, mungkin ada yang mengatakan bukan yang nomor satu, tapi merupakan ‘bahan bakar’ untuk menyalakan api cinta Anda berdua. Pupuk terus gairah seks dan romantisme, meski usia pernikahan Anda sudah tak lagi muda. Sediakan waktu untuk menjalin keintiman, sesekali lakukan hubungan intim Anda secara spontan dan ‘gila’, seru juga!

Coba katakan cinta dengan tiga magic words, “Aku cinta kamu” ini dapat melestarikan cinta Anda berdua. Duduk berdekatan ketika menonton TV sambil saling memijat, sudah menunjukkan saling cinta, mengungkapkan dengan kata-kata pun dirasa penting. Jangan lupa katakan cinta, ya!

7. Manajemen stres
Memiliki manajemen stres yang baik berarti Anda punya berbagai metode untuk mengatasi bermacam stres. Tak melulu berarti relaksasi, karena menajemen stres juga berarti Anda paham cara menyelesaikan masalah dengan berstrategi, menyusun rencana, mengorganisasikan banyak hal agar lebih mudah. 

Ahli Neurosains  Dr. William Frey, dari University of Minnesota, AS, menemukan bahwa menangis terbukti dapat membuat seseorang merasa lebih baik. Bahkan air mata yang keluar berfungsi melepaskan ketegangan saraf pada tubuh. Air mata juga mampu menstimulasi produksi hormon endorfin sehingga memunculkan perasaan lebih baik dalam diri seseorang.

(NAT/IRM)

Baca juga:

4 Rahasia Rumah Tangga Bahagia
Tingkatkan Kualitas Bercinta dengan Lubrikan

 



Artikel Rekomendasi