9 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua Saat Anak Sekolah Tatap Muka

 

Bawakan anak perlengkapan prokes, alat tulis, bekal pribadi. Foto: Shutterstock


Pandemi belum selesai, vaksinasi sudah mulai dilakukan terhadap sebagian masyarakat lansia dan dewasa, namun hingga saat ini belum ada vaksin untuk anak-anak. Karena itu, kebijakan sekolah tatap muka pun sampai sekarang masih dilematis. Dalam survei yang digelar oleh Parenting Indonesia, 53 persen orang tua dengan tegas menolak mengizinkan anaknya untuk mengikuti sekolah tatap muka. Sementara, 47 persen orang tua setuju sekolah dibuka kembali.
 
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaran Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, ditargetkan sekolah tatap muka sudah bisa dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021, setelah seluruh tenaga pendidik selesai divaksinasi.
 
Apabila sekolah anak memang memutuskan akan segera memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, apa yang harus dipertimbangkan dan dilakukan oleh orang tua?
 
Berikut ini pendapat para narasumber dalam Webinar Millenial Parents Academy yang diadakan oleh Parenting Indonesia dan Ayahbunda bertajuk Siap-Siap Sekolah Tatap Muka:
 
1. Amati Zona Daerah Anda
Doni Koesoema A.M.ED, Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan Periode 2019-2023 Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia menyarankan orang tua untuk mengamati zona daerah untuk membuat keputusan akan mengizinkan anak-anak mengikuti sekolah tatap muka atau tidak. “Ya (tepat sekolah tatap muka), kalau zona hijau, atau kalau saya pahami minimal zona kuning (yang bisa sekolah tatap muka),” ujarnya.
 
Hal ini penting, sebab dikhawatirkan bila daerah Anda masih berada di zona merah, mungkin ada penularan dari orang tua yang bekerja di luar rumah kepada anaknya (teman sekolah anak). Atau, ada kemungkinan teman sekolah anak masih menggunakan transportasi umum yang sulit menerapkan protokol Kesehatan.
 
2. Periksa Kelengkapan Sekolah Terkait Prokes
Sekolah harus memenuhi daftar periksa terkait protokol kesehatan dalam sekolah tatap muka, antara lain sarana cuci tangan, alat pengukur suhu, juga pemetaan warga sekolah dengan komorbid maupun kontak dengan pasien COVID-19.
 
3. Bekali Anak dengan Protokol Kesehatan yang Kuat
dr. Siti Nadia TarmiziM.Epid, Direktur Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa orang tua harus membekali anak-anak dengan protokol kesehatan yang kuat. “3M bisa kita tekankan kepada anak, tapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana mengajarkan anak menaati protokol tersebut,” ujarnya.
 
“Kalau bicara dengan teman, jangan buka masker. Setahun nggak ketemu, kangen, ingin berpelukan atau lepas masker sebentar, foto-foto? Itu jangan dilakukan,” tegasnya.
 
4. Bekali Perlengkapan Sesuai Prokes
Nadia juga mengingatkan agar orang tua tidak lupa membawakan masker ganti (lebih disarankan masker medis daripada masker kain), hand sanitizer, alat tulis sendiri karena tidak boleh saling pinjam, juga alat makan dan minum sendiri.
 
5. Antar dan Jemput Anak
Nadia juga menyarankan sebisa mungkin orang tua mengantar dan menjemput anak daripada melepasnya naik transportasi umum. “Antar dan jemput juga sesuai waktu atau tepat waktu, ya. Agar jangan sampai kalau kita terlambat menjemput, anak jadi punya kesempatan untuk kumpul-kumpul dulu dengan teman-temannya,” jelasnya.
 
6. Prokes Sesampai di Rumah
Sesampai di rumah, ingatkan anak-anak untuk langsung mandi dan Anda mencuci bajunya.
 
7. Lihat Kondisi Fisik Anak
“Kita harus memahami, ketika anak kita terlihat kurang sehat saja, maka dia tidak usah sekolah,” ujar Nadia.
 
8. Ajarkan Anak-anak untuk Berani Menegur
Bukan hanya menaati protokol, ajarkan juga anak-anak untuk berani menegur teman lain atau bahkan guru yang tidak menaati protokol kesehatan.
 
9. Lihat Kesiapan Anak Menjalankan Protokol
Melanie Putria, figur publik dan ibu dari satu anak berusia 10 tahun mengatakan bahwa ia mulai berpikir berani melepas anaknya sekolah tatap muka, karena anaknya benar-benar sudah siap menjalankan protokol kesehatan. “Anak saya tipe takut melanggar peraturan. Dia juga yang selalu heboh mengingatkan soal protokol saat di luar rumah,” ceritanya. Melihat kemantapan putranya dalam menjalankan protokol kesehatan tersebut, ia jadi tak ragu lagi melepas anak sekolah tatap muka.
 
 
(Lela Latifa)

 


Topic

#pembelajarantatapmuka #corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome #vaksin #vaksincovid19 #sinovac



Artikel Rekomendasi

post4

Donasi Untuk Anak Terdampak Covid-19

Bulan Ramadan bulan kebaikan. PT Frisian Flag Indonesia selama bulan Ramadan tahun ini, melalui brand FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® telah menyelenggarakan kampanye 1000 #LangkahKebaikanPrima ‘Pintarny... read more