Indonesia Kekurangan Film Anak
Dari 500 film Indonesia yang dibuat dalam lima tahun terakhir, hanya ada 15 film anak-anak yang tayang.... read more
Tidak sulit untuk menyukai film besutan duo Mira Lesmana dan Riri Reza. Sebut saja “Petualangan Sherina” dan “Laskar Pelangi”. Keduanya sukses meraup jutaan penonton selama masa tayangnya di bioskop-bioskop Indonesia. Jalan ceritanya yang lekat dengan kehidupan dan permasalahan anak-anak, juga selalu konsisten mengenalkan ragam budaya Indonesia.
Seperti film terbaru mereka (produksi Miles Film), Kulari ke Pantai, yang mulai tayang pada 28 Juni 2018 nanti. Pada penayangan perdananya, Minggu (24/6) lalu, di Studio 2 XXI Pondok Indah Mall 1, dibanjiri ratusan penonton yang mana di antaranya juga ada pemenang kuis Nonton Bareng Ayahbunda.
Jelang pemutaran film, Sang Produser Mira Lesmana, Sutradara Riri Reza bersama tiga pemain utama Maisha Kanna, Lil’li Latisha, dan Fadlan Ridzal masuk ke dalam studio untuk menyapa para penonton, mengenalkan diri, dan mengajak selfie bersama.
Sebelum berpamitan, Riri sempat mengucapkan terima kasih dan berpesan kepada para penonton untuk terus mendukung perfilman Indonesia, terutama film anak-anak. Ia juga berjanji akan selalu membuat film-film anak yang bermutu untuk membantu mencerdaskan anak bangsa.
Kulari ke Pantai bercerita tentang impian seorang anak perempuan bernama Samudera (Maisha Kanna) yang tinggal di Pulau Rote, NTT, yang tinggal bersama kedua orang tuanya, Mama Uci (Marsha Timoty) dan Ayah Irfan (Ibnu Djamil). Sam –demikian ia dipanggil- ingin sekali bertemu dengan idolanya, Kailani Johnson, surfer profesional asal Indonesia. Untuk mewujudkannya, ia dan ibunya merencanakan perjalanan darat menuju G-Land (Grajagan), Banyuwangi, tempat Kailani akan menghadiri sebuah surfing event.
Sebelum memulai petualangannya, mereka mampir ke Jakarta untuk menghadiri acara keluarga, baru kemudian bertolak ke Banyuwangi melewati Cirebon, Pacitan, Temanggung, Blitar, dan Gunung Bromo.
Namun, tidak sesuai yang diharapkan. Tante Kirana, meminta Sam untuk mengajak puterinya, Happy –yang merupakan sepupu Sam- turut serta dalam perjalanan itu. Yang menjadi masalah adalah, hubungan Sam dan Happy tidak “semanis” sebelumnya. Happy yang sekarang, begitu sinis dan menganggap Sam “kampungan”.
Akhirnya, bertiga, mereka melewatkan banyak kisah haru dan menarik. Dan perlahan, kecanggungan di antara Sam dan Happy mencair. Mereka semakin sayang melebihi sebelumnya dan lebih mengerti karakter satu sama lain.
Yang tak kalah menyejukkan dari hubungan kedua anak ini adalah pemandangan alam luar biasa pulau Jawa yang disungguhkan di tiap scene diiringi lagu-lagu RAN. Penonton tak hanya kembali diingatkan tentang makanan dan tempat wisata andalan di kota-kota yang mereka singgahi, tapi juga karakter khas masyarakat dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Papua, Jawa, Sunda, dan lain-lain melalui peran kocak yang dimainkan Dodi Mulyanto, Mo Sidik, Praz Teguh, Yudha Khan, M Adhiyat, dan Suku_Dani. Lukman Sardi yang berperan sebagai abang dari Mama Uci juga ada. (Ester Sondang)
