SOS! Perjuangkan Hak Anak Indonesia

 

Dokumentasi Ayahbunda


Jika keluarga disebutkan menjadi sarana sosial paling awal dikenal oleh anak, serta tempat anak tumbuh berkembang dan dididik oleh orangtuanya. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang tidak memiliki atau terpisah dari orangtuanya, apakah mereka tidak berhak mendapatkan pengasuhan dan pendidikan?
Tentu tidak begitu, karena anak-anak adalah penerus bangsa. Anak yang tumbuh tanpa pengasuhan dan pendidikan yang layak dan tepat, lantas bagaimana nasib bangsa ini. Oleh karena itu sebuah organisasi nirbala, SOS Children’s Villages menjawab pertanyaan itu, dengan menghadirkan sebuah konsep keluarga pada umumnya, seperti keluarga asuh, yaitu memberikan ibu asuh yang sudah mendapat pelatihan-pelatihan tentang pengasuhan- atau pengasuhan oleh anggota keluarga yang masih ada, seperti kakek, nenek, atau tante.

Selama 44 tahun di Indonesia, SOS Children’s Villages Indonesia sudah mengasuh ±6300 anak, berdasarkan data per Desember 2015, dan membangun beberapa desa anak di beberapa kota, yaitu di Medan, Banda Aceh, Meulaboh, Flores, Bali, Lembang, Jakarta, dan Semarang. Dalam rangka Hari Anak Nasional, 23 Juli lalu, ayahbunda diudang ke desa anak di Lembang, Bandung. SOS Children's Villages mengadakan acara untuk sarana anak-anak berkreasi, selain merayakan Hari Anak Nasional. Terlihat begitu bahagia dan bangganya anak-anak memiliki kreasi dan 'dipamerkan' kepada para orangtua asuh dan media-media yang diundang. National Director SOS Children's Villages Indonesia, Bapak Gregor Hadi Nitihardjo, mengatakan dalam sambutannya, "Semua anak-anak Indonesia berhak mendapatkan pengasuhan, perlindungan, dan kebahagiaan." Jadi, memperjuangkan hak-hak dan membantu memenuhi kebutuhan anak Indonesia itu harus! Jika Anda tertarik untuk menjadi ibu asuh, memberikan donasi untuk membantu terlaksananya kegiatan-kegiatan di SOS Children's Villages Indonesia, atau melihat aksi lain dari SOS Children's Villages Indonesia Anda bisa klik www.sos.co.id.

 



Artikel Rekomendasi