3 Masalah Rahim Yang Selalu Mengganggu Wanita

 

Dok. 123RF

Mungkin Anda sering mendengar istilah miom, kista, dan endometriosis, namun tak cukup jelas apa perbedaan dan masalah yang ditimbulkan oleh masing-masing gangguan tersebut.

Dr. Muhammad Dwi Priangga, Sp.OG dari Bamed Women's Clinic akan mengupas tuntas 3 gangguan yang sering meresahkan kaum hawa, seperti di bawah ini.

Apa, sih, bedanya miom, kista, dan endometriosis?

Miom: Benjolan yang tumbuh abnormal di jaringan otot rahim yang membentuk tumor jinak.

Kista: Benjolan berdinding tipis berisi cairan atau jaringan padat yang berasal dari indung telur/ ovarium. Kista dapat terletak di mana saja seperti di hati, otak dan ginjal. Namun yang paling sering didengar oleh masyarakat adalah, kista ovarium.

Endometriosis: Di dalam rahim ada jaringan endometrium sebagai pelapis sisi dalam rahim ketika janin melekat saat kehamilan dan akan luruh saat menstruasi jika kehamilan tidak terjadi. Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya luruh justru menempel dan tumbuh di dalam atau di luar ovarium.

Apa saja gejala-gejalanya?

Miom:Tergantung ukuran dan letak mioma. Bisa tidak bergejala sampai terasa nyeri di panggul, rasa penuh di bagian perut sehingga panggul dan saluran indung telur terasa ditekan, konstipasi, dan gangguan perdarahan saat tidak dalam periode menstruasi.

Kista: Terasa nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, siklus menstruasi yang berubah, perut kembung dan juga bisa mengalami mual dan muntah seperti saat sedang hamil.

Endometriosis: Gejala yang di tunjukkan biasanya hampir sama, untuk sebagian yang mengalami gangguan endometrosis akan merasa nyeri panggul yang lebih hebat selama menstruasi, sakit saat berhubungan intim dan sakit saat buang air besar.

Di usia berapa biasanya wanita mengalami gangguan ini?

Miom, kista, dan endometriosis biasa muncul di usia reproduktif dan akan hilang saat menopause. Namun Anda harus waspada, jika kista justru muncul pada usia anak-anak atau menopause, karena bisa dicurigai sebagai kista yang ganas.

Apa sebab munculnya gangguan ini?

Miom: Umumnya penyebab munculnya mioma teridentifikasi karena pengaruh hormon, saat tubuh sangat sensitif terhadap esterogen atau progesteron dan pengaruh genetik.

Kista: Dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon androgen dan estrogen yang dimiliki wanita akibat makanan yang banyak mengandung lemak, kolesterol tinggi, dan gula.

Endometriosis: Endometriosis terjadi saat darah menstruasi masuk kembali ke dalam saluran telur dengan membawa jaringan endometrium yang kemudian menetap dan tumbuh di dalam atau di luar rahim.

Apakah nyerinya sama seperti saat menstruasi?

Nyeri yang dirasakan wanita yang memiliki miom atau kista akan lebih besar dibandingkan dengan saat menstruasi. Ini karena ukuran benjolan yang semakin membesar namun tidak berhubungan dengan siklus menstruasi itu sendiri. Sedangkan endometriosis berhubungan dengan menstruasi dan bila muncul terus menerus bisa mengganggu kualitas hidup.

Apakah harus selalu dioperasi?

Miom: Bila tidak ada gelaja yang dirasakan dan tidak ada keluhan lain seperti infertilitas maka operasi tidak diperlukan. Pengecekan ukuran mioma bisa dilalukan dengan laparoskopi saat ukuran belum terlalu besar.

Kista: Pada umumnya ukuran di bawah 4cm akan pecah dengan sendirinya sehingga tidak perlu dilakukan tindakan operasi.

Endometriosis: Jika ukuran benjolan sudah lebih dari 4-5cm maka operasi bisa dilakuan. Namun aturan tersebut tidak mutlak, jika pada kasusnya endometriosis mengganggu infertilitas, maka ukuran kecil pun harus diangkat. Laparoskopi adalah jenis operasi yang biasa dilakukan karena dapat melihat kelainan yang mungkin muncul pada endometriosis.

Adakah alternatif pengobatannya?

Pengobatan alternatif untuk miom dan endometriosis bisa dilakukan secara hormonal dengan pemasangan IUD. Berbeda dengan kista, apabila ukurannya sudah melebihi 5 cm maka sebaiknya dioperasi saja.

Apakah memengaruhi kesuburan?

Miom: Tergantung ukuran dan tempat tumbuhnya. Jika mioma menonjol ke rongga rahim, maka ini dapat mengganggu proses melekatnya janin ke dinding rahim.

Kista: Bila ukuran besar maka bisa mengganggu kesuburan.

Endometriosis: Sangat mempengaruhi kesuburan, karena akan merusak cadangan sel telur ovarium. Semakin lama seorang wanita mengalami endometriosis, akan semakin turun kesuburannya.

Bagaimana dampaknya pada kehamilan?

Miom: Ada beberapa jenis miom yang berdampak pada kehamilan, yaitu miom submukosum atau miom berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga rahim. Ini bisa menimbulan keguguran atau kelainan letak janin (sungsang).

Kista: Bila ukuran kista yang tumbuh pada batang ovarium besar dan padat ada kemungkinan untuk terpuntir. Puntiran tersebut menghalangi sirkulasi darah ke kista terhalang yang menyebabkan nyeri luar biasa. Ini juga dapat menimbulkan kelainan letak janin.

Endometriosis: Pada umumnya penderita endometriosis sulit hamil. Jika mereka berhasil hamil maka dampak pada kandungan tergantung ukuran benjolannya. Benjolan yang besar dapat menyebabkan kelainan letak pada janin. Selain itu kista juga bisa pecah atau terinfeksi akibat penekanan rahim yang semakin besar. (Wita Nurfitri)


Baca juga: 
Yang Mengganggu Kesuburan Calon Ibu Itu Terlalu Gemuk Atau Terlalu Kurus?
Penting! Tes Genetika Sebelum Menikah
4 Fakta Menarik Seputar Rahim Yang Perlu Anda Ketahui

 



Artikel Rekomendasi

post4

Calon Ayah Harus Periksa Apa?

Idealnya, setiap calon ayah memeriksakan diri sebelum berencana punya anak. Tentu saja pemeriksaan fisik dan laboratorium penting agar kehamilan sehat tercapai.... read more

post4

5 Tips di Masa Prakonsepsi

Jika Anda sedang berusaha memiliki bayi, apa saja yang harus dilakukan agar kondisi Anda tetap prima saat hamil nantinya? Simak 5 tips berkut:... read more