5 Pemeriksaan Prakonsepsi

 

foto: pixabay


Menjalani kehamilan dengan sehat, dengan janin sehat, siapa yang tak ingin?  Olah raga teratur, menjaga pola makan gizi seimbang dan menghindari berbagai paparan berbahaya, sudah.  Tapi ada hal penting lain yang bisa membuat kehamilan sehat. Dokter akan merekomendasikan tes ini:  


Pap smear
Yaitu pemeriksaan mikroskopis sel uterus yang diambil dari serviks.  Tes ini penting dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya displasia pada leher rahim. Displasia adalah suatu kondisi adanya perubahan abnormal yang terjadi pada sel di mulut rahim (serviks). Kondisi serviks yang tidak normal bisa mempengaruhi kesiapan rahim saat mengandung.


Pemeriksaan Payudara
Jika saat kehamilan usia Anda sudah lebih dari 35 tahun, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan mamografi, yaitu  pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah untuk melihat kemungkinan keberadaan beberapa tipe tumor dan kista. Memastikan payudara dalam kondisi sehat menjadi penting karena nantinya akan memroduksi air susu ibu (ASI).


Cek Tipe Darah
Cek darah ini untuk mengetahui jenis rhesus yang Anda miliki.   Jika Anda memiliki rhesus negatif biasanya perlu perlakuan khusus selama kehamilan. Rhesus, kadar protein khusus (Antigen D) pada permukaan sel darah merah ini akan mempengaruhi kondisi janin jika ternyata janin memiliki rhesus positif. Jika rhesus ibu dan janin berlawanan maka antibodi ibu akan terbentuk dan mempengaruhi janin dan berisiko  mengalami anemia atau kuning saat lahir.


Pemeriksaan Kekebalan Terhadap Rubella (Campak Jerman)
The March of Dimes, organisasi kesehatan di Amerika Serikat yang bekerja untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi merekomendasikan agar seluruh perempuan yang ingin hamil harus melalui rangkaian tes kekebalan terhadap rubella.

Jika calon ibu hamil diketahui tidak kebal terhadap rubella maka disarankan untuk melakukan vaksinasi rubella.  The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan kepada calon ibu hamil untuk menunggu setidaknya 4 minggu setelah melakukan vaksinasi sebelum berusaha untuk hamil.

Pemeriksaan ini menjadi sangat penting karena jika Anda tidak kebal terhadap rubella atau terjangkit virus ini akan berdampak serius pada janin yang Anda kandung. Rubella bisa menyebabkan kematian janin dan bayi yang lahir kemungkinan besar bisa memiliki cacat bawaan yang disebut Congenital Rubella Syndrome (CRS).

Cacat bawaan karena CSR ini diantaranya adalah tuli, katarak, cacat jantung, cacat intelektual, kerusakan hati dan limpa, berat badan lahir rendah (BBLR), dan ruam kulit pada saat lahir. Bahkan janin juga bisa mengalami komplikasi lainnya seperti glaucoma, kerusakan otak, tiroid dan masalah hormon lainnya, radang paru,autisme dan diabetes mellitus.


Pemeriksaan Kekebalan Terhadap Varicella  (Cacar Air)
Hampir sama seperti rubella, setiap perempuan yang berusaha untuk hamil disarankan untuk melakukan tes kekebalan terhadap varicella. Dan direkomendasikan juga untuk memulai upaya kehamilan setelah 4 minggu pasca vakisnasi.

Menurut Tatnai Burnet M.D yang dilansir di www.mayoclinic.org, kekebalan terhadap varicella ini berpengaruh pada keduanya, ibu dan janin. Jika Anda tidak kebal pada varicella dan terjangkit saat hamil, maka Anda berisko mengalami komplikasi pneumonia. Sedangkan untuk bayi Anda, jika terjangkit pada usia kehamilan 20 minggu pertama, maka berisiko mengalami congenital varicella syndrome.

Bayi yang mengalami sindrom ini bisa mengalami  kelainan pada kulit, mata, otak, anggota tubuh dan pencernaannya. Namun jika Anda terjangkit varicella hanya beberapa hari sebelum melahirkan, maka bayi berisiko mengalami infeksi yang disebut neonatal varicella.
 
Prima Soeratno

 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kesehatan Prima, Bayi Lahir Sempurna

Ketika memutuskan akan punya anak, buatlah janji konseling prakonsepsi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Anda ingin bayi sehat sempurna selama dikandung dan dilahirkan, bukan?... read more