Hamil Atau Tidak, Zat Besi Tetap Penting

 

Foto: shutterstock

Apakah saat ini Anda sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil atau habis melahirkan, kebutuhan zat besi Anda akan dipantau oleh dokter.
 
Zat besi dalam tubuh Anda adalah sesuatu yang sangat penting, sehingga dokter harus selalu memastikan Anda tidak kekurangan zat besi. Terutama Anda, yang cenderung anemia zat besi.
 
Apa maksudnya anemia zat besi? Anemia zat besi adalah kondisi medis yang disebabkan oleh rendahnya zat besi pada tubuh. Anemia terjadi ketika tubuh tidak memroduksi sel darah merah sehat yang cukup. Juga ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.
 
Gejala anemia zat besi:

- Kelelahan
- Telapak tangan dan kaki dingin
- Pusing
- Lemah
- Sakit perut
- Kuku berwarna pucat
- Detak jantung tak beraturan
- Sakit kepala
- Napas pendek
- Suhu tubuh rendah

 
Itu bisa dialami bila darah tidak cukup untuk mengangkut oksigen beredar ke seluruh tubuh.
 
Penyebab umumnya adalah kurangnya asupan zat besi. Kurang makan, suplementasi, saat menstruasi (sebelum hamil), dan kondisi kesehatan lain seperti penyakit yang berakibat tubuh tidak dapat menyerap zat besi dari makanan.
Kondisi ini lebih sering dialami oleh perempuan ketimbang laki-laki, dan semakin banyak dialami perempuan saat hamil.
Bagaimana kehamilan bisa menjadi penyebab anemia zat besi? Kehamilan membutuhkan banyak zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin normal, terutama di trimester dua. Anemia zat besi timbul karena dua hal:

- Volume darah meningkat, yang berarti perlu zat besi lebih banyak. Kalau tidak dipenuhi, sel darah merah akan berkurang.
- Calon ibu yang sebelum hamil sudah mengalami anemia, akan menjadi semakin parah karena janin mengambilnya dari darah ibu.

Mengapa zat besi penting selama hamil? Suplemen zat besi sangat penting selama hamil. Bukan hanya  untuk  mengisi plasenta dengan nutrisi, tetapi nutrisi itu akan diserap oleh janin – termasuk zat besi – untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.  
Zat besi penting untuk ibu hamil dan menyusui karena:

- Saat melahirkan, ibu akan mengeluarkan banyak darah
- Ibu anemia berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
- Anemia zat besi dapat memicu depresi pascamelahirkan, dan untuk ibu akan semakin berat ketika menyusui

Pantau kondisi darah dengan rutin periksa ke dokter dan melakukan tes darah sebelum Anda hamil, selama hamil, dan setelah melahirkan. Penuhi anjuran dokter untuk rutin mengonsumsi suplemen penambah darah dan makanan mengandung zat besi. Seperti sayuran hijau, daging, telur, dan ikan.

Imma Rachmani

 
 
 
 
 
 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

ASI Deras Juga Harus Berkualitas

Kampanye “Peduli ASI Berkualitas” oleh IDAI, BKKBN dan Blackmores mengajak calon ibu, ibu hamil hingga ibu menyusui untuk menyiapkan ASI berkualitas demi menurunkan risiko stunting.... read more