Siklus Menstruasi Normal atau Tidak normal, Ini Cara Mendeteksinya

 


Apakah Anda tahu siklus menstruasi Anda? Kapan terakhir menstruasi? Atau berapa lama periode menstruasi Anda? Jika tidak, inilah saatnya Anda mulai memperhatikannya.

Siklus menstruasi adalah pertanda  normal atau tidaknya periode menstruasi Anda. Siklus ini juga menunjukkan banyak hal terkait kesehatan Anda. Terutama untuk wanita yang tengah merencanakan kehamilan, memonitor siklus menstruasi wajib dilakukan untuk mengetahui masa subur Anda.

“Sekitar 70% wanita tidak mengetahui siklus menstruasinya, padahal hal ini penting untuk mengetahui waktu subur, menghitung usia kandungan, hingga mendeteksi hal tidak normal yang terjadi pada organ reproduksi Anda,” kata dr. Kartika Cory, SpOG, Spesialis Obstetri dan Ginkologi.

Menstruasi Normal
Menurut Kartika, normalnya setiap wanita memiliki siklus menstruasi berjarak 21-35 hari sejak hari pertama mestruasi di bulan sebelumnya, periode mestruasi ini sendiri berlangsung selama 3-7 hari, dan mengeluarkan darah sekitar 40-60 ml.

Lalu bagaimana mengetahui apakah menstruasi Anda normal? Tentunya dengan mencatat siklusnya. Berikut hal-hal yan harus Anda perhatikan dalam memonitor siklus menstruasi:

Tanggal akhir. Berapa lama biasanya menstruasi berlangsung? Apakah lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya?

Banyaknya darah yang keluar. Catat besarnya aliran darah yang keluar. Apakah itu tampak lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya? Seberapa sering Anda mengganti pembalut? Apakah Anda memiliki darah beku?

Pendarahan tidak normal. Apakah Anda mengalami pendarahan diluar periode menstruasi?

Rasa sakit. Rasa nyeri memang wajar dirasakan selama periode menstruasi, namun Anda memerlukan konsultasi dengan tenanga profesional jika nyeri yang dirasakan sangat hebat hingga mengakibatkan kehilangan kesadaran (pingsan).

Perubahan lainnya. Apakah Anda pernah mengalami perubahan mood atau perilaku? Apakah ada hal baru yang terjadi pada tubuh Anda selama periode menstruasi? 
 

Menstruasi tidak normal

- Menstruasi datang terlalu cepat atau terlalu terlambat, yakni kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.

- Melewatkan periode menstruasi hingga 3 bulan berturut-turut.

- Darah keluar secara berlebihan dari biasanya secara terus-menerus.

- Periode menstruasi berlangsung lebih dari tujuh hari

- Menstruasi yang disertai nyeri dan kram ekstrem, mual, atau muntah

- Pendarahan atau bercak yang terjadi diluar periode menstruasi, misalnya setelah menopause atau setelah berhubungan seks.

“Jangan anggap sepele keluhan seputar menstruasi karena bisa jadi berhubungan dengan hal lain yang lebih serius,” kata dr. Kartika.
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, maka segera periksakan diri ke tenaga profesional.

Untuk membantu para wanita menghitung siklus menstruasi, Halodoc menghadirkan fitur Kalender Menstruasi yang memudahkan Anda untuk mencatat periode menstruasi guna mengetahui masa subur hingga mendeteksi perubahan siklus menstruasi dan korelasinya dengan kelainan atau penyakit reproduksi tertentu sejak dini.

Fitur kalender menstruasi di Halodoc mencangkup beberapa kemudahan seperti, log tanggal menstruasi, akses chat dengan ObGyn, kemudahan membeli produk terkait kesehatan reproduksi.


Baca juga:

Cek kesehatan perempuan melalui darah menstruasi
4 cara mengetahui masa subur
Apakah tetap bisa hamil saat menstruasi?



Wajib baca: 9 Bulan yang Menakjubkan
Debbyani Nurinda
 

 



Artikel Rekomendasi