Jawab Sejujurnya!

 

Ketika kehamilan tak kunjung datang, maka dibutuhkan orang ketiga, yaitu dokter, untuk memastikan kondisi Anda dan pasangan siap menerima kehamilan. Siapkan diri Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut yang biasanya diajukan dokter:

Berapa usia Anda dan pasangan?
Pertanyaan ini penting diajukan karena usia adalah salah satu penentu kesuburan Anda dan pasangan. Semakin muda usia seorang wanita, semakin besar kesempatannya untuk bisa hamil. Pasalnya, semakin tua usia seorang wanita, maka akan semakin berkurang jumlah sel telurnya, sehingga akan memperkecil peluangnya untuk hamil. Selain itu, risiko untuk mengalami kondisi genetik abnormal pun akan semakin besar. Akibat dari membawa lebih banyak sel telur dengan genetik abnormal dibandingkan telur biasa, maka risiko untuk mengalami keguguran atau hamil bayi dengan down syndrome juga akan meningkat.

Usia pasangan pun penting diketahui karena pria juga punya waktu biologis yang bisa membatasi tubuhnya dalam memproduksi sperma. Fertilitas pria akan berkurang setiap dekade, terutama setelah ia berusia di atas 35 tahun. Jumlah dan kemampuan berenang sperma pun akan berkurang dengan bertambahnya usia. Saat usia 35-55 tahun, mobilitas sperma berkurang sampai 54%. Semakin tua usia calon ayah, maka semakin besar pula risikonya memiliki anak yang menderita down syndrome, schizophrenia, autisme, dan penyakit genetik lainnya.

Kapan hari pertama haid terakhir (hpht) Anda?
Dengan menjawab pertanyaan ini, dokter dapat mengatahui masa subur dan mengidentifikasi sebagian masalah infertilitas. Selain itu, dengan mengetahui masa subur, pasangan yang tidak mengalami masalah reproduksi dapat merencanakan waktu kehamilan. Masa subur juga bisa menjadi metode kontrasepsi untuk mengatur jumlah anak dan jarak kehamilan yang efektif dan tanpa efek samping. Catat hpht Anda untuk merencanakan kehamilan.

Kontrasepsi yang saat ini dan yang sebelumnya Anda gunakan?
Dokter perlu mengetahui kontrasepsi yang Anda gunakan karena setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Ada alat kontrasepsi yang memengaruhi kesuburan wanita setelah penggunaannya dihentikan, yaitu KB suntik. Setelah setahun selesai masa penggunaan, haid menjadi tidak teratur dan dibutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk mengembalikan kesuburan Anda. Jadi jangan heran jika setelah menggunakan KB suntik, Anda tak bisa segera hamil. Jika Anda ingin segera memiliki momongan, dokter akan menyarankan jenis kontrasepsi lain.

Pernah melakukan pemeriksaan papsmear? Bagaimana hasilnya?
Hasil tes papsmear penting diketahui untuk mendeteksi apakah Anda menderita radang atau infeksi spesifik atau non-spesifik. Radang spesifik terjadi apabila infeksi disebabkan oleh kuman, parasit atau virus yang khusus, misalnya kuman TB (tuberculosis) atau GO (gonorrhea). Yang termasuk parasit spesifik adalah Tricomonas vaginalis (jamur candida albican). Penyakit kelamin seperti gonorhoe dan klamidia seringkali menyumbat saluran telur wanita yang tentu saja akan menghambat terjadinya kehamilan. Sementara yang termasuk virus spesifik adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sedangkan infeksi non-spesifik disebabkan oleh kuman atau bakteri lain selain yang telah disebutkan.

Pernah melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi?
Pemeriksaan kesehatan reproduksi sangat penting dilakukan, terutama jika Anda merencanakan kehamilan. Bila reproduksi Anda bermasalah, maka berbagai masalah kesehatan pun mungkin akan Anda alami, termasuk sulit hamil. Beberapa pemeriksaan kesehatan reproduksi yang disarankan:
  • Pemeriksaan fisik, untuk mengetahui bentuk anatomi organ-organ reproduksi istri dan suami dengan cara perabaan. Misalnya, payudara, kelenjar tiroid pada leher, serta pemeriksaan fisik vagina, penis, dan skrotum untuk mengetahui organ tersebut dapat berfungsi dengan baik sehingga proses pembuahan dapat terjadi.
  • Pemeriksaan USG, untuk mengetahui kondisi rahim, saluran telur, indung telur. Biasanya lewat USG vaginal untuk mengetahui gambaran rongga panggul.
  • Pemeriksaan HSG (Hysterosalpingogram), untuk mengetahui kondisi rahim serta tuba Falopi. Caranya, dengan menyuntikkan cairan tertentu yang kemudian ditelusuri menggunakan sinar-X.
  • Pemeriksaan hysteroscopy dan laparosocopy, untuk mengetahui adanya endometriosis, polip, fibroid, jaringan parut panggul, dan penyumbatan pada ujung tuba Falopi.
  • Pemeriksaan khusus, dilakukan pada wanita yang dicurigai menderita sindroma antifosfolipida, yang biasanya ditandai dengan terjadinya keguguran berulang.
  • Pemeriksaan darah, dilakukan pada wanita dengan siklus haid tidak teratur, untuk menemukan hormon yang “hilang” atau tidak terdapat di dalam darahnya, kurang kadarnya, atau sebaliknya berlebihan. Hormon-hormon yang diperiksa terutama adalah hormon kesuburan FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Lutenizing Hormone), dan estradiol (sejenis hormon estrogen).

Pernah mengalami operasi kandungan, misalnya kuretase?
Pertanyaan ini penting ditanyakan karena jika Anda pernah mengalami keguguran dan kuretase, maka hal pertama yang harus dipastikan untuk cepat hamil adalah mengetahui bagaimana kondisi rahim Anda. Prosedur kuretase merupakan prosedur pengerukan dinding rahim sehingga ada luka yang harus sembuh dahulu sebelum rahim siap ‘dihuni’ lagi oleh janin. Jadi, agar cepat hamil setelah kuret, pastikan rahim telah benar-benar sembuh.

Pernah divonis infertil?
Jika sebelumnya pernah didiagnosa infertil, maka sudah diketahui penyebab Anda dan pasangan sulit memiliki keturunan. Hambatan pemeriksaan infertilitas mayoritas terjadi karena pasangan suami istri takut dan malu jika didiagnosis infertil atau mandul, padahal pemeriksaan lebih awal dapat meningkatkan efektivitas pengobatan infertilitas dan dokter pun dapat memberi solusi agar Anda dan pasangan dapat segera memiliki keturunan.

 



Artikel Rekomendasi