6 Cara Menjaga Keintiman Saat Menjalani Program Kehamilan

 


Foto: Inna Lesyk / Pexel



 
Bercinta dengan pasangan karena menginginkannya terasa berbeda dibanding ketika Bunda dan Ayah harus melakukannya untuk memperoleh keturunan. Ya, bagi pasangan yang sedang menjalani program kesuburan atau perawatan infertilitas kadang tidak bisa menikmati hubungan intim. Demi memiliki anak, Anda dan pasangan pun terbebani oleh masa subur sehingga berhubungan seks harus sesuai jadwal.

Psikolog Klinis Mandy Rodrigues mengatakan banyak pasangan yang menghadapi masalah keintiman ketika mereka berhadapan dengan infertilitas (ketidaksuburan). Keterasingan satu sama lain menjadi penyebab utamanya karena Anda harus menahan diri atau melakukannya atas permintaan. "Suami tiba-tiba mendapatkan istrinya bersikeras melakukan hubungan intim hanya pada waktu-waktu tertentu dan menolak di kesempatan lain. Hingga timbullah pikiran bahwa satu-satunya tujuan hubungan seks adalah menghasilkan bayi," ungkap Mandy.

Alhasil, semua kenikmatan foreplay maupun orgasme dihapus dan spontanitas pun menjadi terlupakan! Padahal sesuatu yang dilakukan secara terpaksa pasti hasilnya juga tidak akan maksimal. Sebelum hubungan Anda dan pasangan berubah menjadi sesuatu yang klinis dan dingin, yuk, lakukan 6 cara menjaga keintiman berikut ini:
1/ Bicaralah dengan pasangan Anda, lalu bicarakan lagi. Luangkan waktu untuk melakukan percakapan dengan sikap terbuka dan jujur . Fyi, Anda tidak dapat memiliki keintiman seksual jika tidak terhubung secara emosional.

2/ Cobalah ungkapkan perasaan Anda seputar keintiman kepada pasangan dengan cara yang lembut dan penuh perhatian. Pahami juga bagaimana perasaannya.

3/ Jangan pernah lupa bahwa suami ingin mengetahui seberapa banyak Anda menginginkannya. Tunjukkan kepadanya bahwa Anda mencintainya dan hamil bukanlah satu-satunya hal penting ketika bermesraan dengannya.

4/ Rencanakan liburan romantis atau menonton film romantis bersama untuk membangun suasana.

5/ Buat suasana foreplay yang panas—selama boleh Anda lakukan sesuai anjuran dokter—meski yang terpenting adalah Anda menikmati kebersamaan dengan pasangan.

6/ Bicaralah tentang rasa tidak aman dan ketakutan Anda dengan bahasa yang positif agar tidak menambah ketegangan hubungan. Cobalah bersikap baik dan lembut ketika berbicara serta komunikasikan sesuai dengan cara yang dipahami pasangan. Cobalah untuk mengekspresikan perasaan Anda daripada menyalahkan atau menghakimi.

Semoga usaha Anda berhasil, ya!


PRIMA SOERATNO



Baca juga:
Apakah Saya Hamil atau Tidak?
4 Cara Mencegah Hamil Anggur

 



Artikel Rekomendasi