Panduan Memilih Kontrasepsi

 

Agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih jenis kontrasepsi, ada tiga pengelompokkan fase yang bisa dijadikan panduan.
 
1. Fase menunda kehamilan

Pada fase ini tujuan utama pemakaian alat kontrasepsi adalah untuk menunda terjadinya kehamilan. Tepat untuk para perempuan yang menikah muda dengan usia di bawah 20 tahun. Pada fase ini alat kontrasepsi yang sesuai untuk dipilih adalah yang bisa segera mengembalikan tingkat kesuburan sesaat setelah pemakaian alat kontrasepsi dihentikan.

Alat kontrasepsi yang bisa Anda pilih: Pil KB.  

2. Fase menjarangkan kehamilan

Pada fase ini tujuan utamanya adalah mengatur jarak kelahiran antara kelahiran anak pertama dengan kelahiran anak kedua atau berikutnya. Ibu baru yang masih menyususi juga bisa menggunakan alat kontrasepsi untuk fase ini, karena umumnya tidak menekan produksi Air Susu Ibu (ASI). Tepat untuk perempuan usia 20-35 tahun.

Alat kontrasepsi yang bisa Anda pilih: IUD atau lebih dikenal dengan sebutan spiral.

3. Fase tidak mau hamil lagi

Pada fase ini tujuan utamanya adalah total menghentikan kemungkinan kehamilan. Bisa karena faktor kesehatan maupun usia ibu. Tepat untuk perempuan dengan usia di atas 35 tahun. Pada kehamilan di atas 35 tahun risiko kematian pada saat melahirkan meningkat hingga tiga kali lipat. Penyebabnya antara lain adalah emboli darah, kelainan tekanan darah dan pendarahan. Pada kehamilan di usia 35 tahun ke atas juga harus diwaspadai risiko kelainan sindroma down pada janin.
Alat kontrasepsi yang bisa Anda pilih: Metode sterilisasi bisa menjadi pilihan yang sesuai karena sifatnya permanen. Misalnya tubektomi (perempuan) dan  MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.

Nilai positif lain yang bisa didapat dari menggunakan kontrasepsi adalah dampaknya bagi kesehatan. Menurut Dr. Nancy Padian, ahli  epidemiologist  Universitas California, Amerika Serikat, beberapa studi mengatakan bahwa alat-alat kontrasepsi seperti pil, suntikan, implant, IUD dan cicin vagina, bisa mengurangi risiko kanker endometrial dan kanker ovarium,  melawan osteoporosis, meningkatkan kondisi kesehatan, mengurangi kram otot serta mencerahkan warna kulit. Tujuan menjaga kehamilan didapat, tubuh sehat serta kulit cantik bersinar pun menjadi bonusnya. Menyenangkan bukan?
Namun tidak menutup kemungkinan jika Anda mengalami beberapa efek samping yang “kurang” menyenangkan. Ditemukan bahwa ada beberapa pengguna yang mengalami pusing, mual, pendarahan/flek berkepanjangan, libido menurun hingga mood swing.

KONSULTASI Prof.Dr.dr.BIRAN AFFANDI, SpOG (K), FAMM, GURU BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA, JAKARTA

 



Artikel Rekomendasi