Hamil di Luar Rencana

 

Sering kali, kehamilan ini terjadi karena tidak memakai kontrasepsi atau menggunakannya tapi tidak konsisten. Namun menurut beberapa studi, kehamilan tidak direncanakan lebih banyak akibat dari kegagalan kontrasepsi yang mereka gunakan. Ibu tetap hamil, meski ia atau pasangannya sudah menggunakan alat kontrasepsi.
 
Menurut Nancy Felipe Russo, PhD dari Arizona State University dan Henry P David, PhD dari Transnational Family Research Institute, yang keduanya tinggal di AS, kehamilan yang tidak direncanakan itu berpotensi buruk terhadap kesehatan serta kehidupan sosial dan psikologis ibu dan bayi bila ibu tak lapang dada menerimanya. Masalah yang bakal dihadapi ke depannya adalah:
 
Problem kesehatan
Berupa kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah dan lahir prematur, yang diikuti oleh gangguan otak. Itu terjadi karena ibu stres dan tidak memelihara kehamilan. Misalnya, tidak mengonsumsi makanan minuman bergizi, serta tidak memeriksakan janin ke dokter secara rutin.
 
Anak rendah diri
Sebab tidak diasuh atau diperhatikan orangtuanya yang merasa “terganggu” akan kehadirannya. Di kemudian hari, keadaan itu akan mendorong anak berperilaku kriminal dan menjadi pasien psikiater karena mengalami gangguan jiwa.
 
Perkawinan tidak stabil
Baik suami dan isteri dilanda perasaan menyesal, besalah atau saling menyalahkan, mengalami stres dan sikap penolakan terhadap anggota keluarga baru, hingga berujung pada percerian.
 
Jika terjadi di usia belasan
Ia berisiko mengalami anemia, juga komplikasi saat melahirkan yang tak jarang berakhir dengan kematian. Bayi yang dilahirkan cenderung memiliki berat badan rendah dan mengalami cidera saat melahirkan.
 
Tumbuh menjadi anak-anak bermasalah
Anak-anak yang dilahirkan mengalami masalah di bidang akademik di kemudian hari, sebab, orangtua tidak sejak dini mengajari mereka membaca dan berhitung. (ES)

 

 



Artikel Rekomendasi