Peluang Hamil di Usia 30-an

 

Banyak yang menganggap usia 30-an sebagai waktu yang tepat untuk menjadi ibu. Mengapa? Di usia itu, hubungan Anda dengan pasangan cenderung aman, begitu juga dengan karier. Kedua hal ini merupakan fondasi yang kuat dalam membangun keluarga yang sedang tumbuh. Namun di lain sisi, hamil di usia awal 30-an ternyata memiliki banyak risiko.
 
Dengan semakin bertambahnya usia, kesuburan menurun secara signifikan bagi sebagian besar wanita. Itulah mengapa para ahli kesuburan memperingatkan wanita di usia 30-an untuk tidak menunggu terlalu lama untuk memiliki anak, terutama jika ingin memiliki lebih dari satu anak.
 
Memang, sih, risiko kehamilan tidak bisa dilihat dari usia ibu saat hamil. Berapa pun usianya, wanita memiliki risiko kehamilannya sendiri, tergantung dari masalah genetis dan juga kesehatan. Babycenter.com melakukan penelitian terhadap spesialis kesuburan, konsultan keuangan, guru, dan ibu berusia 30-an mengenai hal ini.
 
KEUNGGULAN Kehamilan di Usia 30-an
 
Menurut Psikolog Leah Seidler dari San Francisco, ibu baru yang berusia 30-an memiliki stamina dan daya tahan tubuh yang baik, kualitas ini sangat berguna untuk mengasuh anak-anak. Setiap orang memang berbeda, tetapi normalnya dibandingkan wanita di usia 20-an, wanita usia 30-an mengenal dirinya secara pribadi lebih baik, rata-rata memiliki pendapatan yang lebih tinggi, posisinya lebih mapan di dunia kerja, dan lebih fleksibilitas dalam membangun karier.
 
Nicole Rogers, direktur penjualan di San Francisco Marriott, melahirkan satu anak di usia 20-an, tiga anak di usia 30-an, dan satu lagi di usia 41 tahun. Jika harus memilih, ia akan memilih 30-an sebagai dekade ideal melahirkan anak. "Anda masih merasa hebat dan memiliki energi untuk ‘mengikuti’ anak-anak," katanya. "Anda lebih santai menjadi orangtua di usia itu daripada di usia 20-an, dan Anda bisa lebih bersenang-senang dibanding jika usiamu sudah 40-an."
 
Marnie Azner, penasihat keuangan independen yang bermarkas di Morris Plains, New Jersey, menasihati para wanita bekerja yang masih mengejar promosi dalam karier untuk mengurangi konsekuensi finansial dengan menunda memiliki anak. Atau, sebaliknya, jika ingin segera memiliki anak, ada baiknya mengambil cuti tapi dengan tetap mempertahankan keterampilan profesional dan relasi sehingga ketika kembali ke dunia kerja, Anda tidak akan kesulitan untuk “kembali”.
 
RISIKO Kehamilan di Usia 30-an

Peluang untuk hamil lebih rendah dibandingkan di usia akhir 20-an, dan risiko mengalami keguguran atau melahirkan bayi down sindrom juga lebih tinggi. Memasuki usia 35 tahun, kesuburan mulai menurun, angka keguguran meningkat dan berisiko terjadinya komplikasi terkait kehamilan, salah satunya kehamilan ektopik, serta tingkat caesar juga lebih tinggi 43% (30% pada ibu usia 20-an).
 
Para ahli mengatakan, peningkatan angka bedah caesar ini disebabkan oleh masalah kehamilan seperti gangguan janin atau kontraksi premier (yang lebih sering terjadi pada ibu hamil berusia lebih tua). Tentu saja, kesuburan tiap wanita berbeda, tetapi para ahli mengatakan bahwa pada usia 35, seorang wanita perlu berpikir dua kali jika ingin memiliki anak atau anak berikutnya.
 
"Pada usia 35 atau 36 tahun, banyak wanita hanya memerlukan sedikit intervensi medis untuk hamil. Tetapi pada saat mereka siap untuk anak berikutnya, katakanlah di usia 39 tahun, obat-obatan yang sama itu cenderung tidak bekerja," ujar Spesialis Kesuburan James Goldfarb, direktur layanan infertilitas dan IVF di Cleveland Clinic Foundation di Cleveland, Ohio.  
 
“Selain itu, di usia 30-an Anda memiliki sekitar 15% kemungkinan untuk hamil dalam siklus ovulasi tunggal,” menurut spesialis kesuburan terkemuka Sherman Silber yang juga penulis buku dan Direktur Infertility Center of St. Louis di St. Luke's Hospital, Missouri, AS.
 
Pada umumnya, peluang Anda untuk hamil dalam waktu satu tahun sekitar 75%. Tapi kesuburan berkurang saat Anda bertambah tua. Jadi di usia 30-an, peluang Anda untuk hamil dalam satu tahun turun menjadi 65%. Demikian pula, risiko keguguran meningkat perlahan-lahan selama awal 30-an, tetapi mulai meningkat dengan cepat selama pertengahan hingga akhir 30-an: Risiko 18% di usia 35 tahun, 34% di awal 40-an. (Ester Sondang)

 

 



Artikel Rekomendasi