Fakta Unik Pembuatan The Call of the Wild

 



Sudahkah Anda menyaksikan petualangan menyentuh Harrison Ford dan Buck dalam film The Call of the Wild? Film live action-animation yang diadaptasi dari novel ikonik dengan judul yang sama karya Jack London ini nampaknya masih ramai dibicarakan para pecinta film di tanah air.
 
Novel The Call of The Wild sendiri rilis tahun 1903 dan sudah diterjemahkan ke lebih 47 bahasa. Sedangkan filmnya yang digarap Twentieth Century Studios sudah tayang di bioskop–bioskop Indonesia sejak 21 Februari 2020 lalu. Film keluarga ini berhasil memikat penonton karena visualnya yang menarik dan kisah emosional antara si anjing jenaka bernama Buck dan teman baru yang kemudian menjadi sahabat sejatinya, John Thornton (diperankan Harrison Ford).
 
Ceritanya, Buck, yang sebelumnya hidup tenang bersama pemiliknya di California, diculik oleh para pemburu anjing. Ia dibawa oleh penculiknya ke belantara eksotis, Yukon Alaska, pada masa Demam Emas Klondike tahun 1890-an. Dan sejak itu kehidupan Buck berubah 180 derajat.
 
Yukon merupakan tempat yang tertutup oleh es salju. Dan ini menjadikannya sebagai salah satu tempat dengan dingin yang ekstrim serta rentan bahaya bencana alam dan binatang buas. Di sanalah kemudian Buck bertemu John Thornton, Perrault (Omar Sy), Francoise (Cara Gee), Hal (Dan Stevens), Judge Miller (Bradley Whitford), dan teman-temannya yang lain.

 



Ada beberapa fakta menarik yang perlu Anda ketahui mengenai pembuatan film ini. Di antaranya adalah:
 
Live-Action Vs Animasi
 
Chris Sanders, sang sutradara, mengemas film ini dalam bentuk live-action dan animasi CGI, khususnya pada karakter ikonik Buck yang diperankan Terry Notary.
 
Sinematografer Kawakan
 
Hampir 60% film ini didominasi oleh visual efek. Dan tak main-main, produser film ini juga menggandeng sinematografer pemenang Academy Award, Janusz Kaminski.
 
Hanya Satu Blok
 
Untuk menciptakan kembali Dawson City yang bertempat di Yukon, Kanada, pada masa Gold Rush di tahun 1890, tim Twentieth Century Studios membangun satu blok kota sebagai latar tempat The Call of the Wild. Padahal dalam cerita, terdapat tujuh blok dalam satu arah dan dua blok di arah yang berlawanan. Jadi, kota secara keseluruhan hanya dibangun di komputer saja, sedangkan kota ‘sungguhannya’ hanya satu blok. Pinter, ya! (DN)

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Film Anak: Cars 3

Film berseri anak yang menceritakan ajang balap mobil bergengsi, Dengan Lightning McQueen sebagai pemeran utamanya.... read more