Kecil-kecil Vegetarian

 










Anda ingin anak mengikuti gaya hidup vegetarian. Ini dia hal-hal penting, dan mendasar yang harus Anda ketahui. Bisakah anak atau balita mengikuti gaya hidup vegetarian? Apakah vegetarian akan memengaruhi tumbuh kembang anak kelak?

Hasil penelitian Harris Interactive atas nama situs Vegetarian Times, ada 7,3 juta orang dewasa di AS menjadi vegetarian. Kepopuleran gaya hidup ini, akan semakin hits saat  orangtua  menularkankannya kepada anak. Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan jika ingin melatih si kecil menjadi vegetarian.

Ketahui kebutuhannya…

Di usia 1-3 tahun, kemampuan fisik, intelektual dan sosial si kecil sedang berkembang pesat. Tak hanya
pertambahan tinggi dan berat badan, tetapi aktivitas yang dapat dilakukannya juga semakin banyak. Untuk mendukung pertumbuhan dan aktivitasnya, si kecil memerlukan gizi seimbang. Diperlukan makanan karbohidrat, protein, lemak serta vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup serta bisa memenuhi kebutuhan kalori 1000-1200 per harinya.

Karbohidrat fungsinya seperti bensin pada mobil, yaitu merupakan sumber energi untuk si kecil. Ia memerlukan karbohidrat sekitar 40-50% dari kebutuhan kalori perharinya. Protein berfungsi sebagai zat pembangun dalam tubuh karena mengandung asam amino yang menjadi zat pembentuk sel tubuh. Ia memerlukan 15-20 gram protein perhari.

Lemak juga tetap dibutuhkan, mengingat selubung saraf dan hormonnya memerlukan lipid dan kolesterol. Buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral, diberikan 3-5 kali per hari dalam bentuk makanan utama dan selingan.

Kalsium bisa didapat dari susu dan produk olahannya. Setiap harinya, dapat diberikan sebanyak 2-3 gelas susu per hari.

Lanjut, untuk mengetahui jenis makanan untuk setiap kategori kebutuhan anak.











Zat-zat yang perlu dipenuhi…


Si kecil yang vegetarian atau bukan  tetap memiliki hal terpenting yang sama, yaitu kecukupan nutrisi.
Nutrisi merupakan sejumlah unsur yang diperlukan supaya tubuh dapat berfungsi dengan baik.  Sebab itu,
 jika memutuskan untuk menjadikan balita Anda seorang vegetarian, coba perhatikan kombinasi makanan
yang ia konsumsi.

Perhatikan kecukupan dari zat gizi makro dan mikro, utamanya kalori, protein, vitamin B12, vitamin D,
zat besi, kalsium, dan seng yang harus tetap tercukupi.  Pilihan menu  yang juga bisa dikonsumsi anak
vegetarian antara lain;

Kalori. Kalori terbesar didapat dari karbohidrat, yaitu sekitar 500 kalori setiap harinya atau 175 kalori pada setiap menu makannya. Bisa dipenuhi dari 100 gram nasi, 200 gram kentang, 200 gram nasi tim, 50 gram havermut atau 80 gram roti tawar.

Protein. Untuk memenuhi 15 - 20 gram protein per hari, beri si kecil pada tiap menu makannya protein hewani dan atau protein nabati. 6 gram protein hewani, bisa didapat dari 30 gram keju atau 1 butir telur ayam negeri. Sedangkan untuk protein nabatinya beri si kecil 1 buah tahu, 25 gram kacang hijau, 25 gram kacang merah atau 25 gram kacang kedelai atau setara 10 gram protein.

Vitamin B12 diperlukan si kecil untuk pembentukan sel darah merah, proses metabolisme kalsium dan
magnesium, juga untuk penyerapan seng. Dalam sehari, ia membutuhkan 0,9 ug vitamin B12.  Sedangkan  makanan yang mengandung vitamin B12 misalnya susu dan produk turunannya  telur dan susu kedelai.

Vitamin D berguna untuk penyerapan mineral, terutama kalsium, zat besi dan magnesium. Dalam sehari ia membutuhkan 200 IU atau setara dengan 2 gelas susu. Contoh makanan yang mengandung vitamin D adalah susu sapi, susu kedelai, margarin dan kacang,

Zat Besi fungsinya untuk memproduksi hemoglobin, membawa oksigen dalam darah, juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam sehari ia membutuhkan sekitar 8 mg zat besi. Contoh makanan yang mengandung zat besi adalah sayuran berwarna hijau, roti gandum, tahu, kuning telur, buah kering, atau susu kedelai.

Kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi si kecil. Dalam sehari, ia membutuhkan 500 mg
kalsium yang bisa dipenuhi dengan meminum segelas susu. Contoh makanan yang merupakan sumber kalsium adalah  susu, produk turunan susu, telur, sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, gandum dan roti.

Zinc atau seng dibutuhkan dalam pembentukan enzim, kekebalan tubuh, membantu pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi. Dalam sehari, ia membutuhkan 7 mg atau setara dengan 100 gram kacang tanah. Contoh makanan yang mengandung zinc antara lain sayuran hijau, wijen, kacang, kacang-kacangan, sereal gandum, produk turunan susu dan telur.

KONSULTASI :  Dr. Titis Prawitasari, SpA(K),  dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi & Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Dr. Cipto Mangukusumo, Jakarta.

 



Artikel Rekomendasi