Latihan Fisik untuk Bayi

 

Berguling, menendang dan peregangan merupakan latihan fisik yang menyenangkan bagi bayi sekaligus menunjang tumbuh kembangnya. Bayi yang bergerak secara rutin, seperti menendang dan berguling akan lebih cepat tumbuh dibanding bayi yang hanya duduk di kursi sepanjang hari.

Apa saja kegiatan yang bisa mendukung bayi untuk berlatih fisik? Coba lakukan ide-ide bermain dengan bayi di bawah ini.

Tengkurap. Secara umum, menidurkan bayi dengan posisi tidur terlentang terus menerus akan membuat kemampuan motorik bayi seperti duduk, berguling bahkan berjalan dicapai dalam waktu yang lebih lama. Posisi tidur tengkurap pada bayi dapat membantu perkembangan otot leher yang sangat penting untuk posisi duduk, berguling, merangkak dan akhirnya berjalan. Biasakan posisi tengkurap selama 30 menit sehari baik saat ia sedang bermain maupun sedang tidur. Tetap awasi bayi, sehingga jika ia terlihat lelah, tidak nyaman atau tertidur, Anda bisa segera membantu membalikkan tubuhnya ke posisi terlentang. Saat berada dalam posisi tengkurap dan ia sedang terjaga, stimulasi bayi dengan memberikan mainan favoritnya. Letakkan mainan tepat di atas kepalanya sehingga bayi terangsang untuk menggapai mainannya. Latihan sederhana ini akan memberikan efek memperkuat otot tangan dan koordinasi kepala, leher, kaki dan badan.

Merangkak. Bayi yang mulai merangkak dan penasaran dengan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya akan sangat menyukai waktu bermain. Ia akan mulai memegang, melihat dan meraih benda-benda di sekelilingnya. Kegiatan ini sekaligus menjadi cara untuk belajar disamping ia berlatih dengan fisiknya. Bantu bayi dalam mengeksplorasi sekelilingnya dengan memberi perhatian penuh. Beritahukan nama benda yang menarik perhatian dan ingin diraihnya. Cara ini membuat bayi merekam dengan baik nama dan bentuk benda tersebut. Anda juga mengajarkan bagaimana bersosialisasi dan mempelajari hal baru.

Yoga. Aktivitas dalam yoga untuk bayi yang meliputi pemanasan ringan dengan peregangan tubuh, mengangkat badan, tatapan mata dan bernyanyi sama porsinya dengan aktivitas yang biasa bayi lakukan sehari-hari. Yoga bayi juga membantu bayi meraih kemampuan barunya seperti duduk, berguling hingga merangkak dan berjalan.
 
Senam
pada bayi baik untuk perkembangan kemampuan kognitif dan fisik. Kegiatan ini membuat bayi berkesempatan untuk mencari tahu tentang dirinya sendiri sebagai individual. Proses ini sebetulnya sudah dimulai sejak usia 6 bulan, yang juga membuat ibu mempunyai waktu untuk dirinya sendiri. Lakukan senam ringan pada bayi setiap pagi atau sore, sambil bercerita atau bernyanyi.

Berguling. Sesekali bayi perlu beraktivitas di lantai, dimana bayi bisa berguling, tengkurap kemudian terlentang lagi. Bila bayi hanya duduk saja di kursinya, ia tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam proses belajar duduk, tengkurap dan merangkak.

Berenang.  Manfaatkan kegiatan mandi atau berenang untuk bayi belajar dan mengeksplorasi diri. Siapkan air yang cukup hangat untuk ia berendam dan berenang. Posisikan bayi dengan memegang perutnya dengan dagu di atas air dan gerakan ia maju-mundur untuk mendorongnya menggerakkan kaki dan tangannya.

Pijat. Sentuhan kehangatan akan menghasilkan hormon yang memberi ketenangan bagi bayi maupun ibu. Pijat membantu bayi mengatur suhu dan kadar gulanya, menghilangkan kebiasaan menangis, serta berguna untuk menjalin kontak dengan ibu. Bayi bisa mulai dipijat tak lama setelah bayi dilahirkan. Namun tekanan saat memijat bayi baru lahir lebih lembut dibandingkan bayi yang sudah lebih besar. Waktu ideal melakukan pemijatan adalah pagi hari sebelum bayi mandi dan malam hari sebelum ia tidur. (me)

Baca Juga

 



Artikel Rekomendasi