Hamil dengan Air Ketuban Minim

 

Minimnya air ketuban saat Anda hamil jangan dianggap remeh karena bisa mengganggu tumbuh kembang janin dan berisiko komplikasi saat proses kelahiran

Air ketuban atau amnion adalah cairan yang dihasilkan janin dan selaput yang mengelilinginya. Volume air ketuban akan terus bertambah dan mencapai puncaknya pada minggu ke 34 kehamilan. Jumlah akan relatif bertahan sampai usia kehamilan 37-40 minggu. Namun bukan tidak mungkin ada gangguan kesehatan yang menyebabkan volume air ketuban terlalu sedikit yang disebut oligohidramnion. Kasus ini ditemukan pada kira-kira 8 dari 100 kehamilan.

Apa penyebabnya?

  • Gangguan pertumbuhan pada janin
  • Kelainan ginjal bawaan pada janin sehingga produksi urinnya sedikit. Padahal urin termasuk sumber utama air ketuban
  • Kehamilan lewat waktu sehingga fungsi plasenta atau ari-ari menurun
  • Penyakit ibu, seperti darah tinggi, diabetes, gangguan pembekuan darah dan penyakit otoimun seperti lupus

Cara mengeceknya. Dengan memeriksa indeks cairan ketuban, yakni jumlah pengukuran kedalaman gambaran air ketuban di empat sisi kuadran perut ibu. Dilakukan lewat USG (ultrasonografi). Nilai nominalnya berkisar antara 10-20 cm. Bila kurang dari 10 cm disebut air ketuban telah berkurang. Jika kurang dari 5 cm, inilah yang disebut oligohidramnion.

Apa risikonya?

  • Jika terjadi pada trimester pertama kehamilan: berisiko menimbulkan cacat bawaan pada janin, keguguran, kelahiran prematur atau janin meninggal
  • Jika terjadi pada trimester kedua kehamilan, akan amat mengganggu tumbuh kembang janin
  • Jika terjadi menjelang persalinan, meningkatkan risiko terjadinya komplikasi selama kelahiran. Seperti tidak efektifnya kontraksi rahim akibat tekanan di dalam rahim yang tidak seragam ke segala arah. Buntutnya, persalinan jadi lama atau malah “berhenti”

Apa tindakan dokter? Jika tidak terjadi peningkatan jumlah air ketuban yang disertai dengan tanda-tanda tidak sesuainya pertumbuhan berat janin dan terganggunya aliran darah tali pusat, biasanya dokter akan memutuskan segera melahirkan janin. Apalagi jika ditemukan pada kehamilan cukup bulan.

Apa yang penting dilakukan ibu hamil dengan oligohidramnion?

  • Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang serta tingkatkan konsumsi cairan
  • Banyak istirahat
  • Stop merokok dan/atau jadi perokok pasif
  • Amati frekuensi gerakan atau aktivitas janin
  • Laporkan segera ke dokter jika terjadi tanda-tanda kelahiran prematur seperti pendarahan atau keluar cairan dari vagina

Foto/Dokumentasi - Ayahbunda
 

 



Artikel Rekomendasi