Bersihkan Pikiran Agar Lekas Hamil

 

Kehamilan yang ditunggu tak kunjung tiba. Jangan bosan berusaha. Agar tak bosan, kembangkan sikap positif, optimis dan ciptakan suasana berbeda!
  1. Belajar pasrah. Dalam kasus-kasus infertilitas, pasangan yang terlalu menggebu menginginkan kehamilan justru malah sering menemui kegagalan. Ketika diteliti, mereka ini  dilanda stres, tubuh istri menghasilkan hormon-hormon stres yang justru menghambat ovulasi. Komposisi hormon LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle stimulating hormon) menjadi tidak seimbang sehingga mengacaukan jadwal menstruasi. Akibatnya, sel telur pun luput terbuahi. Menghadapi kondisi seperti ini, sikap pasrah justru adalah sikap terbaik. Pasrah di sini bukan sikap putus asa lalu stop berusaha. “Dikasih syukur, tidak dikasih juga tidak apa-apa,” adalah kalimat negatif yang bermakna tidak mengijinkan diri untuk punya anak. Yang terbaik adalah tetap melakukan hubungan intim pada masa subur, menjalani hidup sehat dengan tidak merokok serta tidak minum minuman keras, mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat serta rajin olahraga.
  2. Tenangkan diri. Meditasi atau zikir adalah bentuk latihan mengendalikan diri serta menghilangkan pikiran-pikiran negatif. Sikap tenang membantu Anda dan pasangan untuk bisa pasrah. Anda akan lebih bisa menerima keadaan meski kehamilan tidak kunjung terjadi.
  3. Tidak menyalahkan. Daripada saling menyalahkan, cobalah mencari sisi positif dari masalah  ini. Cari solusi dengan berkonsultasi pada ahlinya, apa yang menyebabkan ketidaksuburan ini?
  4. Bulan madu lagi. Sangat dianjurkan. Asalkan, benar-benar bulan madu. Hindari memikirkan pekerjaan atau masalah keluarga lainnya, bahkan jangan didorong keinginan kuat untuk hamil. Singkat kata, jalani saja sambil bernostalgia saat-saat indah menjadi pengantin baru.
  5. Coba posisi baru. Bila selama ini Anda berdua merasa nyaman dengan posisi hubungan intim yang itu-itu melulu, cobalah posisi baru. Atau cari lokasi lain untuk bercinta, di kamar mandi misalnya.
  6. Pelarian yang benar. Hindari pelarian yang salah: istri tak kunjung hamil, suami sibuk clubbing sambil minum minuman yang malah merendahkan mutu sperma. Sementara istri  melarikan diri dengan sibuk belanja, larut dalam pekerjaan yang melelahkan dan sibuk wisata kuliner dengan makan sembarangan. Cari pelarian yang positif seperti: lebih menyayangi pasangan, banyak melakukan outing berdua pergi ke tempat-tempat pacaran dulu, belajar merajut atau menyulam, buat topi atau kaus kaki bayi.
  7. Adopsi. Tanpa anak bukan berarti cinta pasangan berkurang. Anak adalah pelengkap, tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bila Anda sudah berusaha tapi tetap tidak “diijinkan” hamil, tidak ada salahnya memberikan kasih sayang kepada anak adopsi.
Usaha Secara Medis
  • Kenali masa subur, dan berhubungan intim pada masa ini. Masa subur istri dengan siklus haid 28 hari, rata-rata terjadi di hari ke 11 -17 dihitung dari haid hari pertama.
  • Pelajari posisi. Meski perlu variasi dalam berhubungan intim, posisi misionaris paling juara untuk mempermudah terjadinya kehamilan. Pria di atas memudahkan terjadinya kehamilan pada wanita yang posisi rahimnya menghadap ke depan, karena setelah terjadi ejakulasi, sperma lebih mudah merendam mulut rahim. Posisi ini memungkinkan terjadinya kehamilan sekitar 65% pada wanita dengan rahim menghadap ke depan dan 35% wanita dengan rahim menghadap ke belakang (retro). Untuk wanita yang memiliki rahim menghadap ke belakang, dianjurkan segera bersujud (nungging) selah berhubungan intim.
  • Orgasme penting karena pada beberapa penelitan menunjukkan, saat orgasme, terutama pada masa subur, sel telur cepat matang dan cepat keluar.
  • Dua hari sekali sperma diproduksi. Berhubungan intim amat baik dilakukan setiap 2 hari sekali karena di hari kedua itu kualitas sperma sedang bagus-bagusnya. Jadi kalau dihitung sesuai masa subur, saat berhubungan intim baik dilakukan di hari ke-11, hari ke-13, hari ke 15, hari ke-17.
Baca juga:
15 Ide “Gila” Hangatkan Cinta
Olahraga Penunjang Kesuburan
Menyuburkan Secara Alami



 



Artikel Rekomendasi

post4

Siap Punya Bayi!

Tak hanya faktor kesuburan, aspek emosi seperti rasa tidak aman, ragu atau marah bisa menghalangi terjadinya kehamilan. ... read more