Listengin skill yang merupakan kemampuan anak untuk mendengarkan dan menginterpretasikan infomasi secara verbal sebaiknya dimiliki anak sebelum masuk prasekolah. Di sekolah anak harus bisa mendengarkan, mengerti dan mengingat perintah gurunya. Anda bisa membantu anak belajar mendengarkan dengan:

• Membacakan buku. Orangtua mesti aktif menanyakan pendapat anak untuk mengetahui apakah ia benar-benar mendengarkan dan memahami dongeng yang Anda ceritakan. Aktivitas ini juga membantu memperkaya perbendaharaan kata dan kemampuan berbahasa serta pengetahuan anak.  
• Mengajak anak bermain “mendengarkan”. Psikolog anak dan penulis buku “Getting Your Child from No to Yes”, Dr. Jerry Wyckoff, mengatakan orangtua harus menempatkan diri pada pandangan anak untuk bisa mendapatkan perhatian anak. Melalui permainan tebak-tebakan, minta anak  menebak benda berdasarkan kata-kata yang Anda sebutkan atau perdengarkan beragam jenis suara dan minta ia menebaknya. Anak harus fokus mendengarkan jika ingin ikut bermain. Anda juga bisa bermain “Budi Berkata...” yang meminta anak melakukan sesuatu sesuai dengan yang Anda ucapkan.
• Sering bertanya mengenai hal-hal kecil yang Anda ceritakan padanya. Tidak harus sama persis dengan apa yang Anda katakan padanya, tapi dia bisa menangkap pesan utama dari apa yang diceritakan. Hal ini membantu  mengetahui seberapa besar perhatian anak pada Anda.
• Perintahkan anak melakukan sesuatu yang bisa menjadi tanggung jawabnya, seperti membereskan mainannya. Jika dia melakukannya berarti dia mengendengarkan Anda. Namun ingat untuk memberi perintah sederhana, jelas dan tegas. Mengatakan “Ayo bereskan mainan” tak akan membuat anak mendengarkan Anda. Sebaiknya katakan “Ayo masukkan boneka ke kotak. Bagus, sekarang taruh buku-bukunya di rak buku.”
• Waktu spesial untuk mendengarkan. Sesibuk apapun Anda, luangkan selalu waktu untuk bersama anak. Ciptakan ritual ketika Anda dan anak bisa saling mendengarkan. Misalnya bernyanyi pada waktu tenang, sebelum tidur malam.