5 Sisi Positif Balita yang Suka Ngatur

 

Fotosearch

Balita Anda hobi ngatur? Urusan posisi tempat duduk di restoran saja, dia yang mengatur. Bahkan ketika melihat nenek sedang menyiram tanaman, ia pun tak ragu mulai mengatur. “Nek, kita siram tanaman dari sebelah kiri dulu, ya, jangan dari sebelah kanan.” Hmm.. mulai menyebalkan ya, namun tahukah Anda kecenderungan mendominasi dan bersikap bossy ini tak lain adalah bagian proses latihan self control.

Oleh sebab itu, perlu Anda hargai. Namun begitu, anak tetap butuh arahan agar ia juga bisa mengendalikan diri dari dan perkembangan kemampuan mengeluarkan pendapatnya ini. Belum lagi, ada kemampuan yang sedang terasah dibalik hobi mengaturnya, antara lain:

1. Berani mengambil keputusan
Dengan mengatur dirinya sendiri atau orang lain di sekitarnya, otomatis ia belajar mengambil keputusan. Walaupun terkadang keputusannya sering tidak masuk akal. Dimaklumi saja, Bun. Yang perlu Anda lakukan adalah memberikan stimulasi dengan mengajaknya berdiskusi tentang pilihannya sehingga ia bisa mengambil keputusan yang tepat. Lagi-lagi, apapun keputusannya, Anda perlu menghargainya. Sebab dari sini juga ia akan belajar bertanggung jawab atas keputusannya.

2. Belajar mengenal konsekuensi
Anak memilih makan siang dengan roti daripada beragam lauk pauk yang telah Anda siapkan, dan Anda mengizinkan dengan syarat ia harus menghabiskan rotinya. Ditambah menjelaskan, “Nak, jam makan berikutnya masih lama. Kalau sekarang kamu makan roti, nanti kamu akan cepat lapar.” Di lain hari, ia akan berpikir, lalu memilih untuk makan siang dengan lauk pauk yang Anda siapkan daripada rasa lapar mengganggu tidur siang atau aktivitas bermainnya. Dari situasi ini, anak akan belajar mengenal konsekuensi dari keputusan yang sudah ia buat.

3. Mulai memiliki inisiatif
Dari hobi mengatur, ternyata juga membuat kemampuan berinisiatifnya berkembang. Ia jadi bisa memunculkan ide-ide aturan atau trik bagaimana agar aturannya bisa terlaksana. Misalnya ketika ia sedang bermain peran sebagai guru dan meminta Anda duduk di bangku kecilnya. Namun karena tidak cukup, respon Anda, “Kursinya terlalu kecil untuk Bunda, Nak.” Seketika ia bisa mengambil inisiatif lain supaya kegiatan bermainnya tetap terlaksana dengan meminta Anda duduk di karpet. Jika hal ini terjadi pada Anda juga, sebaiknya turuti permintaannya.

4. Belajar negosiasi
Kerap kali aturan anak tidak tepat untuk dilakukan oleh orang lain atau membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain. Hal ini jelas tidak boleh didiamkan, Bunda. Ajak saja anak bernegosiasi, dibandingkan hanya melarang atau menolak ajaknya. Misalnya, ketika ia mulai mangatur untuk memotong buah dengan pisau dapur sendiri, sedangkan Anda mendapat tugas untuk mengatur buah di piring saji. Ajak dia untuk menukar tugas, jangan lupa jelaskan kenapa ia tidak diperbolehkan memegang pisau sendiri atau dia hanya diperbolehkan memotong buah pisang dengan pisau roti.

5. Menguasai banyak bahasa
Keinginan untuk mengatur juga bermanfaat bagi perkembangan bahasanya. Ketika proses mengatur orang lain, balita akan berusaha untuk menjelaskan keinginannya dan membuat orang lain mengerti ucapannya. Anda bisa mengoreksi bila ucapannya atau bahasanya tidak sesuai. Dengan begitu, kemampuan berbahasanya pun meningkat.

(NAT/FIN)

Baca Juga
Mampukah Si Kecil Menghargai Orang Lain

Tips Menanamkan Kebiasaan Baik Balita

 



Artikel Rekomendasi