7 Cara Bicara Pada Balita yang Paling Tepat

 

Fotosearch

Pernahkah Anda kewalahan saat bicara pada balita? Pasalnya ia tak pernah mau melakukan apa yang Anda minta. Meski Anda sudah mencoba bersikap sedikit galak, balita tak juga mau mendengarnya.

Sebenarnya, di usianya saat ini, ia belum mengerti benar apa Anda maksud karena kemampuan bahasanya masih perlu dilatih dan dikembangkan. Apalagi jika ia harus mengikuti instruksi yang Anda berikan. Namun, tak berarti Anda tak dapat membangun kemampuannya berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Ada strateginya, agar Anda bisa mendorong balita untuk mau mendengarkan pesan Anda.

1. Bangun koneksi
Saat anak sedang rewel dan Anda tak bisa mengendalikannya, jangan membanjirinya dengan kata-kata. Lebih baik, tenangkan dengan memeluk balita agar ia nyaman. Lalu, mulailah dengan, “Kakak, Bunda mau bicara. “ Ketika ia nyaman, ia akan lebih fokus mendengarkan apa yang ingin Anda katakan.

2. Sejajarkan posisi tubuh
Setelah balita fokus, hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah posisi tubuh Anda saat bicara. Sejajarkan posisi tubuh dengan tinggi anak (eye level). Tundukkan badan sejajar dengan tinggi badan anak, misalnya dengan berlutut, duduk di kursi atau duduk di lantai dan mengajaknya istirahat sejenak untuk mendengarkan Anda. Tatap matanya saat berbicara karena kontak mata merupakan hal penting agar ia mau mendengarkan Anda.

3. Kalimat pendek dan positif
Menurut Michael Thompson, Ph.D., penulis buku Raising Cain, orangtua sering berbicara tanpa mempertimbangkan apakah anak-anak menerima isi pesannya. Jadi, ucapkan pesan Anda dalam kalimat singkat dan tak bermakna negatif. Contoh, daripada Anda katakan, “Kenapa makannya berantakan?” lebih baik katakan, “Setelah makan, piringnya diletakkan di mana, ya?”

4. Langsung Lakukan
Misalnya, Anda minta anak merapikan mainannya, jangan tunggu anak mendatangi Anda. Langsung katakan, “Kalau mainannya berantakan nanti banyak yang hilang, lho. Rapikan, yuk!” sambil Anda ikut merapikannya. Atau daripada berteriak, “Ayo tidur!”, cobalah dekati balita dan ajak berbaring di dekat Anda untuk membuatnya nyaman sebelum ia tertidur. Dengan mendekati balita, balita akan paham bahwa Anda serius dengan permintaan Anda.

5. Tunjukan caranya
Saat Anda memintanya untuk meminta maaf, lebih baik jika Anda meminta maaf lebih dahulu kemudian minta anak mengikutinya. Kenalkan kata-kata “ajaib” seperti tolong, maaf, permisi, dan salam kepadanya. Jika Anda ingin ia berbicara dengan tidak berteriak, berbicaralah dengan  intonasi yang wajar. Ajarkan bagaimana pentingnya mendengarkan. Jika anak merasa dirinya didengar, maka ia pun akan belajar mendengarkan kita.

6. Jadi pendengar yang baik
Meski sikap anak membuat Anda gusar, pulihkan dahulu emosi Anda sebelum memberinya nasihat. Jika tidak, apa pun yang Anda katakan tak akan ia dengarkan. Daripada menanyakan “Kenapa bisa begini?” yang dapat membuatnya takut, lebih baik Anda bertanya “Bagaimana ini bisa terjadi?” sehingga ia pun belajar menjelaskan dan tidak takut kepada Anda. Berikan perhatian saat ia bicara, dengan demikian ia akan merasakan ketulusan Anda.

7. Momen pas
Percuma saja Anda mengajaknya bicara jika anak sedang asyik dengan kegiatannya. Tunggu saat ia tak terlalu sibuk, atau berikan rentang waktu sehingga dia memerhatikan Anda. Misal, saat dia asyik menonton katakan,”Setelah filmnya selesai, kita makan, ya.”


(ERN/ERN)

Baca Juga
6 Tips Mengatasi Anak Temperamental

5 Tips Supaya Anak Mau Berbagi

 



Artikel Rekomendasi