8 Tips Agar Anak Tidak Egois

 

 
Fotosearch

Pernah melihat balita Anda menolak berbagi mainan dengan temannya? sebenarnya hal tersebut tidak dapat dikatakan sepenuhnya egois. Apa yang dilakukannya itu hal wajar untuk anak usianya. Anak bisa dikatakan egois jika hanya ingin menang sendiri, tidak mau mengalah, selalu mencari pembenaran, dan selalu ingin mendapatkan lebih daripada teman sebayanya. Agar balita Anda tidak egois, coba lakukan 8 tips berikut ini:

Biasakan Berbagi
Untuk beberapa anak, berbagi mudah saja dilakukan. Tetapi untuk balita umumnya berbagai itu sangat sulit. Dalam buku What To Expect The Toddler Years dari Arlene Eisenberg, disebutkan bahwa anak balita tidak mengerti perbedaan antara berbagi suatu benda dengan menyerahkan kepemilikan atas benda tersebut. Untuk itu Anda perlu mengajarkan dan membiasakan konsep berbagi. Ajarkan anak berbagai mainan miliknya dengan temannya. Lalu jelaskan bahwa ia sedang berbagi dan itu adalah salah satu hal baik yang dilakukan. Katakan padanya, sewaktu dipinjam, mainan itu tetap miliknya.

Rasa Peduli
Mengenalkan dan meningkatkan rasa peduli pada anak adalah hal yang sangat penting. Agar ia kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan hebat. Ajarkan ia memahami situasi, perasaan, dan motivasi orang lain. Rasa peduli pada anak bisa Anda kenalkan dengan cara membantu satu sama lain, menolong pekerjaan orang sekitar, berbagi makanan, belajar menyayangi atau melindungi benda sekitar bahkan hewan.

Tegas dan Konsisten
Tegurlah dengan baik jika  si kecil bersikap seenaknya sendiri dan tidak mau mengalah. Ketegasan dan konsistensi yang Anda lakukan bisa mendidik dan menentukan anak agar bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak egois. Lakukan dengan lembut dan jelaskan bahwa yang ia lakukan salah dan bisa menyakiti perasaan orang lain. Lakukan secara berkala, pasti ia akan mengerti.

Bermain Peran
Tunjukkan padanya bahwa jika ia mau berbagi maka akan mendapatkan jalinan pertemanan yang erat dan menyenangkan. Seperti, bermain dokter-dokteran. Ajak salah satu teman untuk bermain, jadikan boneka sebagai pasien. Minta si kecil berperan sebagai ibu si pasien untuk memberikan bonekanya pada temannya yang berperan sebagai dokter untuk diperiksa. Setelah selesai, minta temannya memberikan kembali boneka pada si kecil.

Rencanakan Playdate
Rancanglah jadwal bermain bersama teman-teman si kecil ke taman atau di rumah. Hal ini baik dilakukan karena menumbuhkan kemauan si kecil untuk berbagi. Jika bermain di taman, ia akan belajar bahwa mainan seperti prosotan, ayunan dan jungkat-jungkit adalah milik umum, yang artinya semua anak boleh bermain bersama di situ, dijaga dan dirawat bersama.

Menjadi Role Model
Salah satu cara agar anak dapat cepat mengerti dan paham adalah Anda sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik. Karena anak-anak senang meniru perlakukan orang lain. Anda bisa menunjukkan dengan cara memperlihatkan pada si kecil saat Anda meminjamkan suatu barang kepada orang lain atau saat Anda memberikan pinjaman ke orang lain.

Berikan Pujian
Di saat Anda melihat si kecil mau berbagi dengan orang lain, katakan, “Wah nak, bunda sangat bangga melihat kamu meminjami Rio mainan favoritmu”. Percayalah bahwa suatu pujian dapat membuat anak semakin yakin dan percaya bahwa berbagi adalah perbuatan yang baik. Lakukan hal ini setiap si kecil berbagi dengan orang lain.

Anak Terlalu Berbagi
Jika anak mudah berbagi dengan orang lain sah-sah saja. Tetapi tetap harus dibawah pengawasan Anda. Jangan sampai si kecil terlalu berbagi sheingga merugikan dirinya sendiri. Ada beberapa barang yang boleh dibagi dengan orang lain, seperti mainan, makanan kecil, perlengkapan mandi, perlengkapan belajar,  dan sebagainya. Ada juga beberapa barang yang tidak bisa dibagi, seperti makanan utama, alat makan, pakaian (kecuali jika sudah tidak dipakai dan masih layak pakai sehingga ingin diberikan ke orang lain), dan sebagainya.

(MON/DES)

Baca Juga:
Wajarkah Balita Suka Teriak-teriak?
Anak Punya Emosi Negatif, Ini Tipsnya!
5 Tekhnik Mendisiplinkan Anak

 



Artikel Rekomendasi