48 Jam Pertama Yang Dirasakan Oleh Bayi Usai Lahir

 

Fotosearch

Seperti apa, ya, pengalaman bayi saat baru lahir sampai 48 jam pertama? Berikut ceritanya:

1 - 5 menit pertama
Bayi melakukan Tes APGAR atau Appearance, Pulse, Grimace, Activity, and Respiration, yaitu pemeriksaan pertama pada bayi untuk menilai kemampuan adaptasi bayi baru lahir dengan kehidupan di luar rahim. Yang dinilai adalah pernapasan, kualitas reflek, denyut jantung, tonus otot –kontraksi otot-, dan warna kulit. Kata dokter, nilai normal APGAR berkisar antara 8-10. Apabila setelah 5 menit, nilai APGAR di bawah 5, maka hal ini menunjukkan bayi mengalami kekurangan oksigen berat dan perlu dievaluasi perkembangannya.
 
30 menit
Bayi akan berjuang melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Waktu yang paling baik untuk bayi menyusu adalah 30 menit pertama setelah lahir. Saat itu bayi menunjukkan reflek hisap paling kuat secara alami.
 
30 - 60 menit
- Pemeriksaan kelainan bawaan, antara lain kelainan pada langit-langit mulut (seperti bibir sumbing), kelainan kromosom (seperti sindrom Down), kelainan pada alat kelamin (seperti testis tidak turun), dan kelainan pada saluran kemih.
- Pemeriksaan tingkat kematangan tubuh. Untuk mengetahui apakah bayi lahir cukup waktu, prematur (lahir sebelum waktunya), atau lahir lewat waktu.
- Pengukuran fisik dilakukan dengan  menimbang berat badan, mengukur panjang tubuh, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan, dan lingkar perut. Lalu, suhu tubuhku diukur, normalnya, antara 36,5-37,4 °C.
- Membuat cap kaki sebagai salah satu identifikasi. Selain cap kaki, pemberian identifikasi lain dilakukan dengan cara memakaikan gelang dengan nama ibu dan nomor rekam medisku agar tidak tertukar dengan bayi lain.
- Pengambilan contoh darah. Pengambilan darah diambil dari tumit untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb), hematokit (Ht), golongan darah, golongan rhesus (Rh), skrining tiroid (TSH), dan pemeriksaan kadar enzim G6PD yang berfungsi mempertahankan bentuk sel darah merah sehingga tidak mudah pecah.
- Mengeluarkan lendir. Ini dilakukan pada bayi yang tidak menangis, menangis dengan lemah, tampak masih biru setelah beberapa menit lahir, atau bila mereka menunjukkan pernapasan yang tidak normal setelah dilahirkan.
Dimasukkan ke dalam inkubator untuk bayi yang lahir kecil -berat badan kurang dari 1800 gram- atau bayi yang menunjukkan gejala sakit. Tujuannya, untuk mempertahankan suhu tubuhnya agar selalu berada pada kisaran suhu normal yaitu antara 36, 36,5 - 37,2 °C.  

6 jam
- Bayi diberikan suntikan dan imunisasi berupa suntikan vitamin K dan  imunisasi hepatitis B.
- Bayi terbangun karena lapar. Bayi yang baru lahir akan tidur lelap selama 2-3 jam. Setelah itu, biasanya akan terbangun dan menangis karena lapar, ingin segera mendapatkan ASI. Karena kapasitas lambung bayi masih kecil, maka ASI yang dapat ditampung hanya akan membuat kenyang selama 3 jam. Setiap 2-3 jam bayi akan terbangun dan harus diberi ASI oleh ibu. 

24 jam
Bayi sudah mampu buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) untuk pertama kali. Namun, ada juga bayi lain yang sudah BAB beberapa menit setelah lahir. Umumnya, kotoran bayi pertama akan berwarna hitam kehijauan, disebut mekonium. Apabila selama 2 jam pertama bayi belum BAB, dokter akan melakukan tindakan untuk membantu agar bayi dapat mengeluarkan kotorannya.
 
48 jam
Bayi akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk memantau kondisi kesehatan. Apabila pada 48 jam pertama ini bayi terlihat kuning maka dokter akan memeriksa kadar bilirubin -zat kuning di dalam darah. Jika kadar bilirubin tinggi, dokter akan melakukan tindakan untuk menurunkan kadar bilirubin, misalnya dengan terapi blue light. Tapi, hampir semua bayi akan terlihat kuning pada hari ke-3. Itu sebabnya, sebelum bayi dibawa pulang, akan dilakukan pemeriksaan tubuh secara menyeluruh.

(Tim Ayahbunda/NAT/MON)

Baca Juga:

4 Hal yang Dilakukan Jika Melahirkan di Luar Negeri
Langkah Membuat Kartu Identitas Anak
Bayi Baru Lahir Tidak Berhenti Menyusu

 



Artikel Rekomendasi