Inilah Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi

 

Pixabay


Kondisi jantung yang sehat menjadi faktor penting penunjang hidup kita, termasuk bayi. Tapi, menurut website Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo, diperkirakan ada 50 ribu bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan (PJB) setiap tahunnya. Masalahnya, hanya sedikit kasus PJB yang diketahui sejak lahir atau saat masih di dalam kandungan. Untuk itu, kenali gejalanya.
 
- Saat dilakukan pemeriksaan, bayi mengalami bising jantung, atau suara detak jantung yang tidak normal. Jadi, saat Anda melakukan kontrol pertama setelah kelahiran, tanyakan kondisi suara jantung bayi kepada dokter.

- Gangguan menyusu. Dibandingkan dengan bayi lain yang sanggup menyusu selama 10-15 menit, bayi yang mengalami PJB akan berhenti hanya dalam 2 menit menyusu. Penyebabnya, kebocoran di sekat serambi jantung, sehingga darah di jantung bagian kiri yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh, ada yang masuk kembali ke jantung bagian kanan melalui kebocoran itu, lalu mengalir ke paru-paru. Akibatnya, jumlah darah di paru-paru menjadi berlebihan dan bayi mengalami sesak napas saat beraktivitas.

- PJB kritis, yaitu jika mengalami penurunan nilai APGAR (Apperance—penampilan dilihat dari warna kulit, Pulse—frekuensi denyut jantung, Grimace—usaha bernapas yang dilihat dari kuat dan lemahnya tangisan, Activity—aktif atau tidaknya kontraksi otot, dan Reflex—reaksi spontan atas rangsangan). Biasanya tipe PJB kritis memiliki nilai APGAR yang bagus saat lahir, namun hanya dalam hitungan jam (6-12 jam kemudian) nilainya semakin memburuk. Bahkan, jari tangan, bibir, gusi, dan bawah lidah bayi akan berwarna biru.



(RIN)




BACA JUGA
Kenali Lebih Jauh Soal Jantung Bayi 
Detak Jantung Janin
Memantau Denyut Jantung Janin

 


 

 



Artikel Rekomendasi