Penghambat Kehamilan

 



Ada beberapa faktor yang menyebabkan kehamilan sulit terjadi, dan inilah faktanya serta langkah solusinya.

ENDOMETRIOSIS
Sekitar 5% hingga 15% wanita usia reproduktif mengalaminya dan kebanyakan tidak menyadarinya. Penyebab endometriosis adalah akibat jaringan pembentuk dinding rongga rahim, disebut endometrium, yang tumbuh “salah tempat,” yaitu di luar rongga rahim, misalnya di dekat saluran telur atau indung telur (ovarium). Kesalahan ini menyebabkan terjadi pelekatan di sekitar saluran telur, sehingga mengganggu proses pembuahan. Ovarium jadi gagal melepaskan sel telur yang sudah matang untuk dibuahi sel sperma sehingga tidak terjadi pembuahan. Atau, gerakan sel-sel sperma terhambat karena saluran telur menyempit sehingga sulit untuk mencapai sel telur yang akan dibuahi.

Atasi dengan…
  • Mengonsumsi obat-obatan mengandung hormon, misalnya progestin, untuk menjaga agar kadar hormon estrogen dan progesteron tetap stabil.
  • Bedah laparoskopi sebagai tindakan pengangkatan jaringan endometriosis untuk kepentingan diagnosa, sehingga pengobatan yang diberikan sesuai. Penanganan ini memberikan peluang untuk hamil sekitar 40%.
  • Mengonsumsi pil KB untuk merangsang hormon-hormon reproduksi menghasilkan keadaan kehamilan palsu.



KEKENTALAN DARAH

Lebih dari 17% ibu hamil yang keguguran adalah penderita sindroma antikardiolipin atau ACA (anti cardiolipin antibodies). Tubuhnya menghasilkan antibodi yang menyerang antikardiolipin karena dianggap “musuh”. Padahal kardiolipin adalah senyawa protein yang terdapat pada selaput sel pelindung organ. Senyawa ini memiliki kemampuan mengentalkan darah. Bila penderita ACA hamil, pengentalan darah akan menyebabkan pembekuan darah di dalam pembuluh. Jika ini terjadi pada plasenta akan menghambat aliran oksigen serta zat-zat gizi ke janin sehingga janin tidak dapat berkembang, dan akhirnya meninggal pada usia kehamilan 3-4 bulan. Bila tidak ditangani akan terjadi keguguran berulang.

Atasi dengan…
  • Melakukan pemeriksaan darah di laboratorium untuk mengetahui senyawa protein ACA, dengan mendeteksi kadar IgG dan IgM, serta mengukur kecepatan pembekuan darah. Biasanya tes laboratorium dilakukan 6 minggu sekali.
  • Mengonsumsi obat –resep dokter– untuk menurunkan kadar senyawa ACA di dalam tubuhnya sehingga tidak memicu terjadinya pengentalan darah yang memicu pembekuan darah dan menghambat perkembangan janin.

SPERMA SUAMI BERMASALAH
Gerakan sperma lambat dan istri alergi sperma suami menjadi penyebab 15% masalah sulit hamil. Bila gerakan sel-sel sperma lambat pada setiap kali berhubungan intim, tidak akan ada sel sperma yang berhasil mencapai sel telur, sehingga pembuahan tidak terjadi. Pada istri yang alergi sperma suami, kadar antibodi di dalam tubuh istri terlalu tinggi sehingga menganggap sel sperma suami dianggap sebagai “musuh.” Keadaan ini menyebabkan sel telur tidak akan pernah bisa dibuahi.

Atasi dengan…

  • Memperbaiki pola hidup suami serta meningkatkan konsumsi makanan sumber vitamin E, seperti brokoli, kacang almond, hazelnut, serta avokad.
  • Menjalani terapi penyuntikan leukosit suami kepada istri untuk menurunkan kadar antibodi. Sehingga sperma suami tidak lagi dianggap sebagai “musuh” supaya kehamilan dapat terjadi.
  • Menjalani prosedur bayi tabung apabila upaya terapi sudah dilakukan tapi belum juga membuahkan hasil.

TOKSOPLASMA
Lebih dari 40% ibu hamil berisiko terkena toksoplasmosis. Parasit toxoplasma gondi penyebab toksoplasmosis ini mengaibatkan tubuh ibu hamil membentuk antibodi khas, yaitu IgM dan IgA. Antibodi tersebut akan mengakibatkan terjadinya keguguran, atau janin yang dikandung mengalami gangguan proses tumbuh-kembang sehingga kalau pun berhasil bertahan, akan lahir cacat.

Atasi dengan…

  • Menjalani terapi pengobatan hingga infeksi toksoplasma sembuh total. Setelah itu, barulah merencanakan kehamilan dengan kondisi tubuh yang sudah siap dan sehat.
  • Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, menghindari kontak dengan hewan-hewan peliharaan yang menjadi perantara penularan infeksi toksoplasmosis, seperti kucing dan burung.



MENOPAUSE DINI
Belakangan ini sekitar 6,8% wanita usia reproduktif mengalami menopause dini yang mengakibatkan mereka sulit hamil. Usia masih kurang dari 40 tahun, namun kadar hormon estrogen sudah menurun, yang menyebabkan tubuh tak mampu lagi menghasilkan sel-sel telur matang yang siap dibuahi. Sehingga  meski ada jutaan sel sperma yang dikeluarkan saat berhubungan intim, tapi tidak ada satu pun sel telur matang yang dapat dibuahi untuk menghasilkan kehamilan.

Atasi dengan…

  • Menjalani terapi suntikan hormon estrogen atau kombinasi estrogen dan progesteron untuk meningkatkan kadarnya di dalam tubuh. Dengan terapi ini  organ-organ reproduksi diharapkan akan kembali aktif, termasuk indung telurnya akan mampu memproduksi sel telur yang matang dan siap dibuahi,  agar kehamilan dapat terjadi
  • Menjalani terapi sulih estrogen ditambah dengan penanaman sel telur dari wanita lain. Penanganan ini pada wanita penderita menopause dini dapat meningkatkan kemungkinan untuk hamil sebesar 50%. Setelah sel telur donor dibuahi oleh sel sperma pasangannya, sel telur tersebut ditanamkan kembali ke dalam rahimnya.



VARIKOKEL
Sekitar 15% pria usia subur menderita varises pada testis atau varikokel. Kelainan pada kantung pembungkus testis ini menjadi penyebab 30% hingga 40% kasus kemandulan dan kesulitan hamil yang dialami pasangan usia reproduktif. Pria penderita varikokel mengalami pelebaran pembuluh darah balik, atau vena, dan ini berpengaruhi pada pembentukan serta kualitas sel sperma yang dihasilkan. Pelebaran pembuluh vena  mengakibatkan penumpukan darah di daerah testis sehingga suhu di sekitar skrotum meningkat. Akibatnya, melemahkan, bahkan dapat mematikan, sel-sel sperma sehingga tidak mampu membuahi sel telur.

Atasi dengan…

  • Menjalani teknik bedah mikro untuk memperbaiki pembuluh vena yang bermasalah. Bedah ini untuk mempertahankan aliran darah di pembuluh arteri tetap lancar, sehingga memperkecil risiko komplikasi seperti  testis mengecil atau terjadi penumpukan cairan di dalam testis.
  • Menjalani terapi untuk memperbaiki kualitas sel-sel sperma yang diproduksi sehingga memiliki kemampuan untuk membuahi sel telur yang sudah matang.


 



Artikel Rekomendasi

post4

ASI Deras Juga Harus Berkualitas

Kampanye “Peduli ASI Berkualitas” oleh IDAI, BKKBN dan Blackmores mengajak calon ibu, ibu hamil hingga ibu menyusui untuk menyiapkan ASI berkualitas demi menurunkan risiko stunting.... read more